Iklan

Iklan

DINILAI MENGHALANGI PANDANGAN MATA, PEMASANGAN BALIHO UCAPAN BUPATI SANGIHE DIKECAM SEJUMLAH ORMAS SANGIHE.

Swara Manado News
Selasa, 10 Oktober 2023, 18:39 WIB Last Updated 2023-10-10T10:39:33Z


swaramanadonews.com _ NUSA UTARA.

Pemasangan baliho Bupati Kepulauan Sangihe yang bertuliskan ucapan " Dirgahayu Republik Indonesia ke - 78 " oleh pihak PEMKAB Kepulauan Sangihe, yang berada tepat didepan Monumen Pancasila, posisi tersebut dinilai menghalangi pandangan mata kearah posisi Monumen Pancasila. Al - hasil, statement keras bahkan kecaman pedas beraroma protes pun dilontarkan sejumlah elemen organisasi kemasyarakatan ( ORMAS ) Sangihe.


Ketua Pemuda Pancasila Kab. Kepulauan Sangihe, Franky Supit, SH, menilai bahwa posisi pemasangan baliho tersebut selain menghalangi pandangan mata ke arah Monumen Pancasila, alumni LEMHANAS TAPLAI 1 SULUT tahun 2014  ini,  menganggap bahwa pemasangan baliho itu, telah menciderai nilai adat ketimuran.


" selama ini dan setahu saya, dari dulu tidak pernah ada yang memasang baliho dilokasi seputaran monumen pancasila tersebut. Jadi, saya selaku Ketua Pemuda Pancasila Sangihe, sangat menyayangkan serta mengecam karena posisi pemasangan baliho itu yang menutupi pandangan ke arah monumen pancasila sekalipun itu baliho dari pemimpin daerah ini sebab monumen tersebut sangat sakral, maka tidak bisa dipasang baliho apapun. " kata Supit saat bincang - bincang dirumah kediamannya yang terletak di jalan Tapuang belakang.


" pemasangan baliho ini pun, lanjut  Ketua DPC Peradi Nusantara Kab. Kepulauan Sangihe, kami persepsikan sebagai bentuk perbuatan yang telah menciderai nilai adat ketimuran yang saling menghormati dan menghargai, apalagi pemasangan baliho tersebut, tidak menghubungi dan meminta ijin pada kami selaku pengurus ORMAS Pemuda Pancasila Kab. Kepulauan Sangihe. Oleh karenanya, saya meminta baliho itu secepatnya dicabut dan berharap kedepan kejadian semacam ini jangan terulang kembali serta marilah kita bekerja sama dan saling menghormati. Hargailah monumen pancasila karena itu merupakan monumen perjuangan bangsa dan rakyat Sangihe. " pungkasnya.


Selain Ketua Pemuda Pancasila Kab. Kepulauan Sangihe, dukungan kecaman yang sedikit lebih tajam,  juga turut disuarakan oleh tiga orang aktifis muda yang sangat konsen dengan masalah sosial, Bendahara LSM LP - KPK Sangihe, Nikson Bawano dan pentolan LSM Merah Putih Sangihe, Nader Baradja serta Ketua LSM GAKORPAN Sangihe, Engel Dimon.


Menurut Bendahara LSM LP - KPK Sangihe, Nikson Bawano ketika dimintai pandangan via telephon selular dinomor  : 08234654 xxxx, ia mempersepsikan bahwa pemasangan baliho dilokasi menumen Pancasila, jelas suatu bentuk penodaan terhadap lambang negara.


" menurut saya, intinya adalah Pancasila itu kan lambang negara dan monumen itu adalah monumen pancasila. Dengan demikian,  pemasangan baliho ini merupakan bentuk penodaan terhadap lambang negara. Sehingga, baliho harus segera dicabut dari lokasi itu. " ucap Nikson yang langsung keinti persoalan.


Alunan komentar yang " beti - beti " ( Red : beda-beda tipis ), juga dikemukakan oleh pentolan LSM Merah Putih Sangihe, Nader Baradja, yang memandang bahwa pemasangan baliho itu merupakan bentuk penodaan terhadap lambang negara.


" pemasangan baliho itu amatlah disayangkan sebab dari segi estetika, pemasangan baliho itu sangat tidak elok dan ini saya anggap perbuatan yang telah menodai dan menciderai pancasila srbagai lambang negara dan arti monumen itu sendiri. Dengan demikian, baliho tesebut harus segera dicabut apalagi sudah kadaluarsa kan " ungkap tokoh muda pentolan LSM " Merah Putih " Sangihe, sembari meminta kepada instansi yang berwenang agar menindak tegas setiap pelanggaran terkait dengan pemasangan baliho.


" saya juga meminta kepada pihak terkait SATPOL PP dan KESBANGPOL agar memperhatikan dan bila perlu menindak dengan tegas semua pihak yang melanggar aturan dalam hal pemasangan baliho. Bila perlu, ditempat - tempat yang dilarang, dipasang semacam pengumuman pemberitahuan agar supaya ke depan tidak ada lagi yang berbuat demikian. tambah Nader.


Ditempat dan waktu yang berbeda, saat bincang - bincang dilokasi objek wisata yang bisa disebut warga " TAMKOT ", Ketua LSM GAKORPAN Sangihe, Engel Simon, mengatakan bahwa pemasangan baliho tersebut jelas menunjukan perbuatan yang tidak menghargai Pancasila.


 " saya kira ini sangatlah tidak pantas. Karena posisi baliho menutupi pandangan kearah monumen Pancasila. Saya bisa katakan perbuatan pemasangan baliho ini tidak menghargai pancasila sebagai lambang negara sebab itu baliho tersebut harus secepatnya dicabut. " kata Engel.


Arya _ 173

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DINILAI MENGHALANGI PANDANGAN MATA, PEMASANGAN BALIHO UCAPAN BUPATI SANGIHE DIKECAM SEJUMLAH ORMAS SANGIHE.

Terkini

Iklan