Dua unit traktor langsung diserahkan kepada Kelompok Tani Maju Bersama dan Kelompok Tani Sinisir. Traktor-traktor itu disambut gembira para petani yang selama ini mengolah tanah dengan alat seadanya. Selain itu, berbagai perlengkapan pertanian mulai dari pompa air, alat semprot, hingga benih jagung, tomat, dan cabai turut dibagikan kepada kelompok tani dari berbagai desa.
“Kami merasa diperhatikan. Ini bukan hanya soal alat, tapi soal semangat dan harapan baru,” ucap Roki Roni Rombot dari Kelompok Tani Immanuel, Desa Sendangan, yang menerima benih jagung.
Bukan hanya sektor pertanian, Gubernur juga menunjukkan kepedulian sosial dengan menyerahkan tiga unit kursi roda kepada lansia yang membutuhkan. Bahkan, keluarganya turut menyumbang kepada dua gereja di Kakas: GMIM Sentrum dan GMIM Sion Tounelet.
Tak berhenti di situ, berbagai bantuan lainnya seperti freezer, oven, kompresor, bebek, ayam, hingga fasilitas penunjang UMKM juga diberikan melalui dinas terkait. Semua itu dirancang untuk menggerakkan perekonomian warga, dari pertanian hingga usaha kecil.
Dalam sambutannya, Gubernur Yulius Selvanus menyoroti pentingnya ketahanan pangan. “Kita masih kekurangan 150.000 ton beras. Kita harus kerja lebih keras agar bisa memenuhi kebutuhan 280.000 ton. Ini tugas bersama,” tegasnya, menyuarakan tekad membangun kedaulatan pangan Sulut.
Kehadiran para pejabat provinsi hingga camat dan lurah menegaskan bahwa ini adalah kerja kolektif. Upaya ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam meningkatkan taraf hidup dan produktivitas masyarakat Kakas.
“Kami tidak datang dengan janji, kami datang dengan bukti,” tutup Gubernur, disambut tepuk tangan warga yang penuh harap dan syukur.