Swaramanadonews.co, POHUWATO — Di balik gemerlap tambang emas di Pohuwato, terselip aroma busuk yang kian menyengat. Bukan dari lumpur atau limbah tambang, tapi dari praktik pemalakan terorganisir yang disebut-sebut dijalankan oleh sekelompok orang bertopeng “pengaman tambang”. Mereka menyebut dirinya Team Joker—nama yang terdengar kocak, tapi aksi-aksinya bikin pengusaha tambang merinding.
Di tengah pusaran ini, satu nama muncul mencolok: Ramly Hasan Mapo. Ia diduga jadi dalang lapangan, mengaku-ngaku sebagai Ketua Team Joker yang bertugas ‘menertibkan’ para penambang. Tapi tunggu dulu, yang dimaksud “tertib” di sini bukan soal legalitas, melainkan soal ‘upeti’. Ya, pelaku usaha tambang yang ingin tenang kerja, katanya harus bayar dulu. Kalau nggak? Bersiaplah disabotase secara halus tapi brutal.
Menurut informasi, Ramly tak bergerak sendiri. Ia disebut-sebut mendapat mandat dari sosok misterius berjuluk “Pak Haji”. Tugasnya: merekrut penambang untuk masuk dalam lingkaran Team Joker. Masuk sih boleh, tapi siap-siap patuh pada aturan versi mereka. Ibarat kontrak mafia, sekali masuk, susah keluar.
Yang nggak mau ikut? Jangan khawatir, mereka punya cara. Pertama, buat kacau dulu. Pakai kelompok lain untuk bikin onar di lokasi tambang. Lalu muncullah “keresahan”, dan muncullah juga ‘penawaran perlindungan’ ala Team Joker. Cerdik? Mungkin. Kejam? Sudah pasti.
Lokasi-lokasi incaran mereka pun tak main-main: Bolangita dan Dengilo, dua area kaya emas yang kini jadi medan perebutan pengaruh. Bahkan, diduga, Ramly cs juga mendanai demo mahasiswa dan aktivis di depan Mapolda Gorontalo untuk menekan opini publik, sambil menjatuhkan tokoh lain yang dianggap saingan—sebut saja YR alias Yosar.
Lucunya, di balik semua kekisruhan ini, aparat penegak hukum masih terdengar seperti sedang tidur siang. Hingga kini belum ada pernyataan tegas dari pihak kepolisian, padahal masyarakat sudah muak dengan praktik main hakim sendiri yang justru menyengsarakan warga lokal yang cuma ingin menambang untuk makan.
Satu hal yang bikin makin heran: saat dikonfirmasi, Ramly malah diam seribu bahasa. Entah sedang menyusun skenario baru, atau memang kehabisan alasan. Tapi yang jelas, publik butuh kejelasan, bukan sandiwara.
Kalau Team Joker ini benar ada dan beraksi sebebas itu, maka kita semua patut bertanya: siapa sebenarnya yang memegang tambang hukum di Pohuwato—pengusaha, aparat, atau para Joker?
