Iklan

Iklan

Presiden Tegas Hadapi Kerusuhan & Penjarahan, Rakyat Diminta Jangan Terprovokasi

Swara Manado News
Minggu, 31 Agustus 2025, 17:56 WIB Last Updated 2025-08-31T09:56:45Z

  Foto (Ist)
Jakarta
 – Presiden Prabowo Subianto akhirnya angkat bicara tegas terkait gelombang kerusuhan dan penjarahan yang melanda sejumlah daerah. Dalam pertemuan darurat bersama pimpinan partai politik dan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Minggu (31/8), Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan bersikap keras terhadap segala bentuk aksi anarkis, tanpa mengurangi penghormatan pada hak rakyat dalam menyampaikan aspirasi.


Pertemuan penting tersebut turut dihadiri tokoh nasional lintas partai, termasuk Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, serta Ketua DPR Puan Maharani. Kehadiran mereka menegaskan keseriusan elite politik dalam merespons situasi yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas nasional.


“Negara wajib hadir dan melindungi rakyatnya. Kebebasan berpendapat tetap dijamin, tapi tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, penjarahan, apalagi yang menelan korban jiwa, adalah pelanggaran hukum yang tidak bisa ditoleransi,” tegas Prabowo dalam pidatonya.


Presiden juga mengingatkan adanya indikasi makar dan terorisme yang menyusup di balik aksi massa. Ia langsung menginstruksikan TNI dan Polri untuk bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku.


Di sisi legislatif, DPR menyatakan akan mencabut keanggotaan sejumlah anggota yang dinilai melontarkan pernyataan provokatif. Selain itu, parlemen juga berkomitmen meninjau ulang tunjangan anggota dan menghentikan sementara kunjungan kerja ke luar negeri sebagai bentuk respons terhadap tuntutan publik.


Prabowo menegaskan bahwa aspirasi rakyat tidak boleh dibungkam. Ia meminta DPR segera mengundang tokoh masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil untuk berdialog langsung. “Kami pastikan aspirasi akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti,” ujarnya.


Lebih lanjut, Presiden menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terjebak provokasi. Ia bahkan mengingatkan bahwa ada pihak-pihak asing yang diduga ingin memecah belah bangsa.


“Indonesia sedang berada di ambang kebangkitan. Jangan sampai kita hancur hanya karena diadu domba. Merusak fasilitas umum sama saja dengan membakar uang rakyat. Saatnya kita bergotong royong memperbaiki negeri ini,” seru Prabowo.


Pernyataan keras ini datang setelah insiden tragis tewasnya seorang pengemudi ojek yang dilindas kendaraan polisi, yang kemudian memicu gelombang protes hingga berujung pada penjarahan rumah pejabat dan menteri.


Meski ketegangan masih terasa, langkah Prabowo dipandang sebagai upaya strategis untuk memulihkan kepercayaan publik dan mencegah konflik lebih luas. Pertemuan darurat tersebut diharapkan menjadi titik balik dalam meredam krisis dan meneguhkan kembali arah demokrasi Indonesia.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Presiden Tegas Hadapi Kerusuhan & Penjarahan, Rakyat Diminta Jangan Terprovokasi

Terkini

Iklan