RATAHAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus bersinergi dengan pemerintah desa/kelurahan untuk mewujudkan kelancaran program bantuan sosial tahun 2022.
Bertempat di halaman kantor Dinsos Mitra, digelar bimtek aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation, Rabu (06/04/22).
Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinsos Mitra, Selvie Nancy Lendombela disaksikan para Kabid dan dihadiri seluruh operator desa/kelurahan yang nantinya akan menjadi operator aplikasi SIKS-NG.
Lendombela menjeaskan, aplikasi SIKS-NG ini merupakan aplikasi nasional untuk penerima segala jenis bantuan pemerintah. Aplikasi ini memuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dijelaskannya pula, adanya kegiatan sosialisasi dan bimtek aplikasi SIKS-NG ini dalam rangka pengelolaan data terpadu secara detail tentang teknis verifikasi dan validasi basis DTKS di tingkat desa/kelurahan sehingga mendapatkan data yang valid, akuntabel dan berkelanjutan.
“Saya berpesan kepada saudara sekalian selaku operator desa dan kelurahan, ikutilah sosialisasi dan bimtek ini dengan sebaik-baiknya, agar saudara dapat menjadi operator aplikasi SIKS-NG yang aktif dan cakap dalam penginputan data serta menghasilkan data yang lebih akurat, valid serta menjadi database DTKS masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Mitra,” urainya.
Dilanjutkan, aplikasi SIKS-NG ini memuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kemensos yang menjadi acuan pemerintah pusat untuk menentukan masyarakat yang berhak menerima bantuan sosial yang bersumber dari APBN, sesuai Permensos nomor 3 tahun 2021 tentang Pengelolaan DTKS memikirkan bahwa data terpadu kesejahteraan sosial menjadi dasar acuan dalam melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, perlu dikelola dengan baik, akuntabel, dan berkelanjutan.
"Jadi, aplikasi SIKS-NG ini untuk verifikasi dan validasi, dan penetapan data yang diperlukan untuk memastikan aksesibilitas, keandalan, ketepatan waktu dan akuntabilitas data dalam penggunaannya," ujar Lendombela.
Diketahui, Bimtek diikuti sebanyak 135 perwakilan desa/kelurahan se-Kabupaten Mitra yang dibagi dalam dua sesi. (**n4)