Iklan

Iklan

Dua Kakak Beradik Asal Langowan Dibawa Arus Gelombang Hingga Tewas Tengelam

Swara Manado News
Rabu, 26 Juli 2023, 16:52 WIB Last Updated 2023-07-26T08:52:42Z


Minahasa.Swaramanadonews.co-Wow. Lokasi wisata pantai di Desa Mahembang, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (25/07/2023) kembali menelan korban jiwa.


Dua kakak beradik masing-masing Margaretha Pangau (54) dan Jhon Bony Pangau (53) ditemukan meninggal setelah terseret ombak di pantai Mahembang, Kakas, pukul 15.00 Wita.


Dari informasi yang didapat menyebutkan kedua korban ini berasal dari Desa Waleure, Kecamatan Langowan Timur.


Korban almarhum Margaretha diketahui baru saja datang berlibur menikmati alam Minahasa bersama suami Oliver Adam dan anaknya dari Jerman.


Saksi mata Yosua Irot (23) warga Desa Waleure menceritakan kronologi kejadian sore itu.


Menurut Yosua, ia  sempat melihat Oliver dan korban Margaretha turun ke pantai untuk mandi.


Tak lama kemudian kedua pasangan suami istri itu terseret ombak besar.


“Saat itu ombak besar. Mereka mandi dan terseret. Melihat itu, Om Jhon langsung berlari menolong mereka. Tapi tidak tertolong, justru Om John ikut terseret dan terbawa arus,” tuturnya.


Saksi lain, Hardy Tumimomor (47) warga Toulimembet, Kecamatan Kakas menceritakan bahwa dia dan keluarga saat itu berada di Pantai ROR, Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Kakas Barat.


Ia berjalan di bibir pantai menuju pantai Mahembang dan melihat tiga korban sudah terkapar.


“Saya melihat dua (Margaretha Pangau dan Jhon Pangau) korban sudah dalam kondisi meninggal, dan satu korban lagi dalam keadaan tidak sadar,” ujarnya.


Bersama keluarga dibantu warga sekitar, ketiga korban lalu dibawa ke Puskesmas Kakas.


Nyawa Oliver Adam, suami Margaretha berhasil diselamatkan dan dirujuk ke RS Budi Setia Langowan.


Kapolsek Kakas Tasman Mandak membenarkan kejadian tersebut.


“Setelah menerima laporan itu, kami langsung ke lokasi. Saat ini kami masih melakukan pengembangan dan informasi terkait peristiwa tersebut,” ujar Tasman Mandak.


Hukum Tua Desa Mahembang Olvie Bangsa mengatakan larangan mandi bagi pengunjung saat ombak besar sudah disampaikan ke masyarakat.


Namun kata dia, masih saja ada pengunjung yang datang di lokasi tersebut.


“Sudah ada peringatan dan larangan, bagi siapa saja dilarang mandi saat gelombang besar. Tapi ada juga yang nekat mandi. Masyarakat juga sudah diberi tahu agar melarang pengunjung tidak boleh mandi,”pungkasnya. (Jem)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dua Kakak Beradik Asal Langowan Dibawa Arus Gelombang Hingga Tewas Tengelam

Terkini

Iklan