Iklan

Iklan

PASCA DIISUKAN TELAH MEMBISNISKAN PENGADAAN TOGA VIKARIS - CAPEN, INI REAKSI DAN JAWABAN TEGAS PETINGGI SINODE GMIST.

Swara Manado News
Senin, 06 November 2023, 11:09 WIB Last Updated 2023-11-06T03:09:13Z


swaramanadonews.com _ NUSA UTARA.

Menyusul pemberitaan dimedia on line swaramanadonews.com,  pada edisi sebelumnya yang dalam pemberitaan tersebut, pihak Sinode GMIST disebut - sebut, diduga telah membisniskan pengadaan toga bagi 128 orang vikaris yang akan diteguhkan menjadi pendeta setelah menyelesaikan masa vikariatnya, tak ayal memancing reaksi dari sejumlah petinggi lembaga yang bernafaskan kerohanian Kristen ini.


Sekretaris Bidang Wira Usaha Sinode GMIST, Pdt. Tedi Katiandagho, S.Th., M.Pd.K, menjelaskan ketika ditemui disalah satu ruangan di Kantor Sinode GMIST, bahwa dasar pengadaan toga adalah hasil keputusan RATAS tahun 2022.


"  dasar pelaksanaan kegiatan sehingga kami dari pihak MPS ( Majelis Pimpinan Sinode ) mengambil alih pengadaan toga bagi 128 vikaris yang akan diteguhkan menjadi pendeta ini  adalah didasarkan pada hasil keputusan RATAS ( Rapat Tahunan Sinode ) tahun 2022 di Bebali yang pada subtansinya dikandung maksud untuk meminimalisir anggaran yang akan dikeluarkan oleh jemaat. Nah, mari kita kalkulasikan jika pengadaan toga diadakan sendiri - sendiri, bukankah akan lebih banyak pengeluaran anggarannya. Ongkos jahit  Rp. 2.500.000,- ditambah uang transportasi kapal pergi - pulang, biaya transportasi kendaraan, dan sebagainya, belum lagi biaya nginap dan makan. Bukankah anggarannya akan membludak ?

Tapi, jika kita fasilitasi secara kolektif atau pesan secara sama - sama ke pihak penjahit, anggarannya akan jauh lebih hemat karena beban biaya diluar ongkos jahit itu, tertanggung secara kolektif satu kali saja sebab hanya biaya penjahit yang kita datangkan pulang - pergi.  " ulas Katiandagho.


Sebaliknya, saat ditanyakan mengenai kebenaran akan berita bahwa dalam setiap satu toga, pihak Sinode GMIST khususnya Bidang Wira Usaha, mendapat potongan biaya jahit sebesar  Rp. 500.000,-  dari harga normal sejumlah  Rp. 2.500.000,-  sehingga biaya jahit per satu toga menjadi hanya  Rp. 2.000.000,-   sosok pendeta muda berparas tampan ini, tak menampik bahwa kabar tersebut memang benar.


"  pertama,  memang benar bahwa dalam setiap satu toga kami memperoleh potongan sebesar  Rp. 500.000,-  namun, perlu saja jelaskan dan tegaskan bahwa potongan tersebut bukan kami dari pihak Sinode GMSIT yang tapi potongan tersebut kami terima dari pihak penjahit  " Flamboyan " yang membijaksanai sebagai ungkapan terima kasih kepada kami dari pihak penjahit karena telah mengorder jahitan yang sangat banyak. Jadi, disana ada hubungan   " simbiosis mutualis "  yang saling menguntungkan antara dua pihak yang bersepakat.  " tambah Katiandagho.


"  Kedua, karena pengadaan toga kami di Bidang Wira Usaha yang adakan, maka wajarlah jika kami mencari keuntungan. Dan terkait mengenai pengelolaan serta pemanfaatan keuntungan yang kami peroleh dari pengadaan toga ini, tentunya akan kami pakai untuk menunjang pelayanan serta pelaksanaan tugas kami di Sinode. Jadi, sangatlah tidak benar jika kami dikatakan mencari keuntungan pribadi. ulas Katiandagho dengan sangat rinci.


Ditempat yang sama, argumen bantahan juga turut disuarakan oleh dua petinggi Sinode GMIST lainnya,  Ketua Bidang Wira Usaha,  Pdt. Ephraim Diamanis, M.Th  yang turut pula didukung dan ditegaskan oleh pucuk pimpinan Sinode GMIST,  Pdt. Dr. Welman Boba, M.Th.


"  kalau ada prasangka seperti itu, mungkin karena mereka tidak tahu apa yang terjadi terkait pengadaan toga. Tidak niat untuk mengambil keuntungan dibalik pengadaan toga ini apalagi untuk kepentingan pribadi. Itu semua, mengalir karena kebaikan hati dari pihak penjahit.  Inilah yang kami sayangkan.  Andaikata mereka datang bertanya dulu ke kami seperti apa mulai dari proses pengadaan toga ini, maka tentu ceritanya tidak akan seperti begini kan. "  kata Diamanis sembari tersenyum, sambil menegaskan bahwa isu yang mengatakan bahwa pihak Sinode mengais provit pribadi itu sangat keliru.


"  walaupun di Sinode GMIST ada Bidang Wira Usaha, tapi tidak benar jika dikatakan bahwa kami mencari keuntungan. Sebab tujuan kami adalah membantu mempermudah pengadaan toga sekaligus membantu mengurangi biaya pengadaan toga dari para vikaris calon pendeta. Inilah substansi tujuan kami bukan semata - mata mencari keuntungan. "  tegas pucuk pimpinan Sinode GMIST dengan penuh wibawa kenabian.


Arya _ 173

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PASCA DIISUKAN TELAH MEMBISNISKAN PENGADAAN TOGA VIKARIS - CAPEN, INI REAKSI DAN JAWABAN TEGAS PETINGGI SINODE GMIST.

Terkini

Iklan