Manado — Isu panas mengenai dugaan pemalsuan data dan campur tangan kekuasaan dalam seleksi Paskibraka Nasional di Sulawesi Utara (Sulut) akhirnya dijawab tuntas. Dalam pertemuan terbuka dengan media, Iwan Moniaga, perwakilan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulut, menyampaikan klarifikasi penting yang membalikkan narasi yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Seleksi Dinilai Transparan, Isu Dinilai Dibesar-besarkan
Menurut Iwan, seluruh tahapan seleksi calon Paskibraka dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan pengawasan dari panitia seleksi dan tim kesehatan. Tidak ada satupun tahapan yang dilewati tanpa prosedur. Semua peserta wajib memenuhi kriteria seperti usia, tinggi badan, dan kesehatan, sebelum melangkah ke tingkat provinsi dan nasional.
"Semua proses dijalankan sesuai regulasi. Tidak ada intervensi dari pihak luar, termasuk dari pejabat provinsi seperti yang ramai diberitakan," tegas Iwan.
Kesbangpol Sulut Dibela, Tuduhan Dipatahkan
Salah satu nama yang ikut terseret dalam kontroversi adalah Kepala Badan Kesbangpol Sulut, JS. Tuduhan bahwa ia memanfaatkan kekuasaan gubernur untuk meloloskan calon tertentu ditepis mentah-mentah.
“JS tidak melakukan pemalsuan atau intervensi. Semua keputusan seleksi diambil berdasarkan prosedur yang berlaku,” tegas Iwan.
Ia pun menyentil pentingnya memahami aturan resmi dari BPIP, termasuk mengenai batasan umur dan pengangkatan pengurus DPPI tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang selama ini kurang dipahami publik.
Bukti Tak Akurat, Data Harus Diverifikasi
Iwan menjelaskan bahwa beberapa biodata calon yang tersebar di publik tidak sepenuhnya akurat. Proses seleksi sendiri menggunakan data yang harus diverifikasi ulang di setiap tingkatan. Bila terjadi kesalahan data, hal itu kemungkinan terjadi di tingkat kabupaten/kota yang menjadi pengusul calon.
"Kalau memang ada manipulasi umur atau data, maka yang harus ditelusuri adalah panitia seleksi di tingkat kota/kabupaten, bukan di provinsi,” katanya tegas.
Tegas Menjaga Reputasi Daerah
Tak hanya menjelaskan, Iwan bersama rekan-rekannya dari PPI Sulut menyampaikan permohonan maaf atas polemik yang sempat mencoreng nama baik Sulut. Ia menekankan bahwa komitmen menjaga integritas tetap menjadi prioritas utama.
“Kami ingin masyarakat tahu, bahwa Provinsi Sulut bertekad menjaga seleksi Paskibraka tetap bersih dan berdasarkan prestasi. Tidak ada ruang untuk manipulasi,” ujar Iwan.
Ia juga memastikan bahwa dari hasil seleksi yang transparan ini, tiga pasangan terbaik dari Sulut akan diutus ke tingkat nasional, dan satu pasangan terbaik akan dipilih langsung oleh BPIP untuk mewakili Sulut di Istana.