Manado — Suasana di SMKN 3 Manado tengah dipenuhi semangat baru. Sekolah kejuruan yang terletak di jantung Kota Manado ini tengah menjadi sorotan masyarakat, setelah membuka Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 dan langsung diserbu ratusan pendaftar.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 496 siswa telah mendaftarkan diri hingga Selasa, 24 Juni 2025. Padahal, daya tampung sekolah ini hanya 552 kursi, yang tersebar dalam 16 rombongan belajar (rombel). Angka ini mendekati batas maksimal kuota, menandakan betapa tingginya minat masyarakat terhadap pendidikan vokasional yang ditawarkan oleh SMKN 3 Manado.
Kepala SMKN 3 Manado, Silvya A.C. Ransulangi, S.Pd., M.M., mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme tersebut.
“Jumlah ini cukup signifikan dan menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang kami berikan,” ujarnya dengan semangat.
Namun, di balik besarnya animo ini, pihak sekolah tetap berkomitmen menjaga integritas proses seleksi. Silvya menegaskan bahwa seluruh tahapan SPMB akan dilaksanakan dengan prinsip objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas, sesuai regulasi dari Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
“Kami akan memaksimalkan proses verifikasi dan seleksi sesuai ketentuan. Ini penting agar yang diterima benar-benar memenuhi kriteria dan siap menjalani pendidikan kejuruan,” tambahnya.
Lebih dari sekadar menerima siswa, SMKN 3 Manado juga ingin membentuk pribadi unggul yang mampu bersaing di dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Silvya berharap seluruh siswa yang diterima kelak bisa beradaptasi dan berkembang secara maksimal di lingkungan belajar yang kompetitif namun mendukung.
“Kami berharap siswa-siswa yang diterima bisa berkembang secara akademik maupun karakter, serta mampu bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” tutupnya penuh optimisme.
Dengan antusiasme yang begitu tinggi, SMKN 3 Manado membuktikan diri sebagai salah satu sekolah kejuruan paling diminati di Sulawesi Utara. Masyarakat kini menunggu hasil seleksi, sementara harapan besar telah dititipkan pada generasi baru yang akan dibentuk di sekolah ini.
