Manado — Menanggapi pemberitaan yang beredar luas mengenai dugaan keterlibatan anggota TNI dan BIN dalam kasus penjebakan seorang wartawan online di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, pihak terkait secara tegas membantah tudingan tersebut.
Informasi yang menyebutkan bahwa “Frangky Nento”, diduga personel intelijen dari Kodim 1303 Bolmong, adalah tidak benar dan tidak berdasar. Hingga saat ini tidak ada data atau bukti yang menunjukkan bahwa individu tersebut adalah anggota TNI aktif, apalagi bagian dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Selain itu, klaim yang menyebut adanya keterlibatan institusi TNI atau BIN dalam praktik tambang ilegal ataupun dalam upaya mengkriminalisasi wartawan, sepenuhnya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan cenderung menyesatkan publik.
“Tidak ada anggota TNI aktif yang terlibat dalam kejadian itu. Kami sudah melakukan pengecekan dan klarifikasi internal. Tuduhan tersebut sangat merugikan institusi kami,” ungkap sumber terpercaya dari jajaran Kodam XIII/Merdeka yang enggan disebutkan namanya.
Adapun upaya penegakan hukum yang terjadi saat itu dilakukan oleh aparat yang sah berdasarkan laporan masyarakat dan tidak terkait dengan skenario jebakan oleh aparat intelijen seperti yang dituduhkan.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh pemberitaan yang tidak jelas sumbernya dan tidak terverifikasi. Segala bentuk kritik dan pengawasan terhadap kegiatan pertambangan ilegal tetap penting dilakukan dalam koridor hukum dan profesionalisme jurnalistik.
Langkah hukum akan ditempuh terhadap pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu dan mencemarkan nama baik institusi negara. (Utam)