Tondano Barat, —Smnc-- Suasana duka menyelimuti Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, saat ratusan warga menghadiri ibadah pemakaman almarhum Rodrigo Runturambi, korban pembunuhan tragis yang terjadi beberapa hari sebelumnya di wilayah Tataaran Patar.
Polres Minahasa mengerahkan kekuatan penuh dalam pengamanan, dengan pendekatan yang tegas namun humanis, guna menjamin seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan kondusif.
Ibadah pemakaman yang berlangsung pukul 11.00 WITA di rumah duka keluarga Runturambi Roring–Sampouw dipimpin oleh Khadim, Pdt. Frouna Oley, S.Th. Turut hadir dalam ibadah tersebut Kabag Ops Polres Minahasa AKP A. Djohar, Kapolsek Tondano IPTU Deddy Kolonio, S.Psi., Kapolsek Toulimambot IPDA Hunter Crime, S.Sos., Lurah Kelurahan Roong Franky R. Lensun, S.IP., Camat Roong Finlivia Wulus, S.IP., M.M., tokoh masyarakat Yance Polii, para pelayan khusus GMIM Marturia Roong, rekan-rekan almarhum, serta masyarakat pelayat.Senin 30 Juni 2025
Almarhum Rodrigo Runturambi diketahui merupakan korban penganiayaan dengan senjata tajam yang mengakibatkan meninggal dunia. Pelaku berinisial C.M. (20), warga Kelurahan Tataaran II Lingkungan VI, Kecamatan Tondano Selatan, melakukan aksinya pada Jumat, 27 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WITA di Lingkungan III, Kelurahan Tataaran Patar. Kasus ini meninggalkan luka mendalam dan mengundang atensi publik.
Sekitar pukul 13.00 WITA, jenazah almarhum dimakamkan di pekuburan umum Ranowangko. Namun di tengah prosesi pemakaman, sempat muncul aksi spontan dari beberapa keluarga dan rekan korban yang berencana menuju lokasi kejadian di Tataaran Patar. Aksi ini sebagai bentuk ekspresi kesedihan dan kemarahan atas kehilangan orang yang mereka kasihi.
Menanggapi hal tersebut, aparat Polres Minahasa yang telah bersiaga di lokasi bertindak cepat dengan pendekatan yang persuasif dan humanis. Para personel, termasuk pimpinan di lapangan, memberikan pemahaman kepada pihak keluarga bahwa aksi ke TKP dapat menimbulkan situasi yang tidak kondusif dan justru merugikan pihak keluarga sendiri. Setelah dilakukan dialog yang penuh empati dan kekeluargaan, keluarga dan kerabat korban akhirnya membatalkan niat mereka.
Kabag Ops Polres Minahasa AKP A. Djohar menyampaikan bahwa kegiatan pemakaman secara keseluruhan berakhir pukul 14.10 WITA dalam keadaan aman dan tertib. "Kami mengapresiasi sikap keluarga yang mau mendengarkan dan mempercayakan proses hukum sepenuhnya kepada kami. Proses penanganan kasus akan terus berjalan secara profesional dan transparan," tegasnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian tetap melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap potensi gangguan susulan, seperti kemungkinan aksi balas dendam dari pihak keluarga dan rekan korban yang terpengaruh minuman keras, maupun potensi provokasi di media sosial.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Polres Minahasa telah melakukan pengamanan dari rumah duka hingga pemakaman dan TKP, penggalangan terhadap tokoh masyarakat dan agama, serta memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas Kelurahan Roong untuk menyampaikan imbauan kamtibmas kepada warga. Polsek Tondano juga terus memantau dinamika di lapangan sebagai bagian dari deteksi dini.
Dengan pendekatan tegas namun tetap mengedepankan sisi kemanusiaan, Polres Minahasa menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas kamtibmas serta memastikan rasa keadilan bagi seluruh pihak. Kesiapsiagaan dan respons cepat aparat menjadi kunci utama dalam meredam potensi konflik di tengah suasana duka.(Jem)