MANADO – Dugaan praktik mafia solar bersubsidi kembali mengguncang Kota Manado. Sosok berinisial NR, dikenal luas sebagai “Mami” atau “Ratu Solar”, diduga menjadi dalang di balik peredaran ilegal BBM subsidi yang ditaksir merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Yang mengejutkan, mantan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol (Purn) Ronny F. Sompie, ikut angkat bicara. Purnawirawan jenderal bintang dua ini melontarkan kritik tajam terhadap lambannya penegakan hukum dan lemahnya pengawasan distribusi solar bersubsidi.
“Kalau begitu, jelaskan rujukan berita di media mana, sehingga menjadi jelas sekaligus pembelajaran bagi kita semua tentang penegakan hukum yang berkeadilan,” tegas Ronny dalam pernyataannya yang menyita perhatian publik.
Informasi dari masyarakat yang identitasnya dirahasiakan menyebutkan, sindikat ini menyedot solar subsidi langsung dari SPBU di Manado dan Minahasa, menggunakan mobil modifikasi bertangki besar yang disebut “tangki siluman”.
Solar tersebut kemudian disimpan di gudang ilegal tanpa izin resmi, sebelum dijual ke industri dengan harga jauh lebih tinggi. Ironisnya, sejumlah kendaraan tangki yang sempat disita, disebut-sebut telah dilepas kembali tanpa proses hukum jelas.
“Kalau seperti ini, Polresta Manado seyogyanya sudah melakukan penindakan. Harusnya ada upaya tertangkap tangan di jalan atau di lokasi penampungan ilegal,” tambah Ronny dengan nada serius.
Ronny menekankan bahwa proses hukum tidak boleh hanya berdasar asumsi atau tekanan politik. Ia meminta agar kasus ini diurai secara adil dan transparan, berdasarkan hukum pembuktian.
“Saya tidak sedang membela siapa-siapa. Justru saya mengajak diskusi agar kita belajar hukum pembuktian dan menghindari kriminalisasi yang salah arah,” ujar mantan Dirjen Imigrasi itu.
Ia juga melemparkan sejumlah pertanyaan tajam yang patut dijawab aparat:
- Dari mana asal solar ilegal ini?
- Di mana lokasi penampungan, dan siapa yang memberi izin?
- Mengapa belum ada penindakan tertangkap tangan dari Polresta Manado?
- Bagaimana sistem pengawasan distribusi BBM subsidi oleh Pertamina dan Pemda?
Beberapa laporan investigatif media lokal mengindikasikan adanya keterlibatan oknum aparat dan politisi lokal dalam melindungi jalannya praktik ilegal ini.
Masyarakat pun mulai resah. Netizen bertanya di media sosial:
“Kalau memang ini mafia BBM bersubsidi, kenapa sulit sekali ditindak? Apa ada yang bermain di belakang?”
Kasus dugaan mafia solar ini menyingkap lebih dari sekadar penyimpangan distribusi energi. Ini tentang keadilan subsidi bagi rakyat kecil, integritas aparat penegak hukum, dan masa depan tata kelola energi di Indonesia.
Ronny Sompie mengingatkan, tanpa sistem yang transparan dan penegakan hukum yang tegas, mafia seperti “Mami” akan terus bercokol dan rakyat yang menanggung akibatnya.
“Siapa pun yang bermain dalam bisnis BBM subsidi secara ilegal—entah itu ‘Mami’, mafia, atau oknum aparat—harus diproses hukum. Solar subsidi adalah hak rakyat, bukan komoditas para cukong!”
Kini, bola panas ada di tangan Polresta Manado, Polda Sulut, dan instansi penegak hukum lainnya. Mampukah mereka menjawab tantangan dan membersihkan mafia dari distribusi energi rakyat?
