Minahasa – Smnc – Malam yang seharusnya tenang di Desa Tempok Selatan, Kecamatan Tompaso, mendadak berubah mencekam. Jumat (29/8/2025) sekitar pukul 00.30 Wita, seorang pemuda asal Desa Tolok, M.O. (25), harus menahan perih luka setelah menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam oleh R.K. alias Papeng (34), warga Desa Talikuran.
Peristiwa bermula saat M.O. bersama rekannya, K.S., dalam perjalanan pulang dari Langowan menuju Desa Tolok. Jalanan gelap dan sepi tiba-tiba menjadi titik awal bencana. Di depan pangkalan ojek Katanak, keduanya diadang oleh kelompok pelaku. Sadar situasi berbahaya, K.S. mencoba tancap gas menghindari hadangan. Namun, nasib berkata lain—ponsel milik mereka jatuh di depan Toko Bangunan Tempok Jaya.
Saat M.O. nekat turun untuk mengambil ponsel itu, kelompok pelaku langsung mengejar. Dalam kepanikan, K.S. berhasil lolos dengan sepeda motor, meninggalkan M.O. yang berlari menyelamatkan diri. Sayang, langkahnya terhenti di depan rumah Hukumtua Tempok Selatan. Dari kegelapan, parang terhunus menyambar. Tebasan cepat mengenai tangan kiri M.O. saat ia berusaha menangkis.
Meski terluka, M.O. masih mampu berlari dan mendapat pertolongan dari temannya sebelum akhirnya dilarikan ke RS Budi Setia Langowan.
Kapolsek Tompaso, IPDA Rinto R.M. Langi, membenarkan kejadian itu. “Kami bergerak cepat, mengamankan pelaku beserta barang bukti, sekaligus meminta visum korban untuk kepentingan hukum,” tegasnya.
Akibat insiden itu, korban mengalami luka di jempol kiri dan tangan kirinya. Kini pelaku R.K. alias Papeng sudah diamankan di Polsek Tompaso untuk menjalani proses hukum. Polisi juga tengah mendalami motif serta mengumpulkan keterangan tambahan.
Polres Minahasa mengingatkan masyarakat agar tidak membawa senjata tajam tanpa alasan jelas serta menghindari aksi kekerasan. “Tindakan main hakim sendiri hanya akan merugikan diri dan bisa berakhir di balik jeruji,” pesan aparat.
