Minahasa – Suasana hangat menyelimuti aula pertemuan di Kecamatan Kawangkoan, Selasa (26/8/2025). Ratusan peserta, mulai dari para hukum tua, lurah, hingga kader posyandu, duduk menyimak dengan penuh perhatian. Mereka hadir dalam Workshop Percepatan Penurunan Stunting yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang (Vasung).
Dalam kesempatan itu, Wabup tidak hanya membuka kegiatan, tetapi juga tampil sebagai pembicara utama. Ia menekankan bahwa stunting merupakan persoalan nasional yang harus ditangani serius demi melahirkan generasi muda Minahasa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Namun, ada kabar baik yang menjadi kebanggaan. Hingga saat ini, Kecamatan Kawangkoan tercatat bebas dari kasus stunting alias "zero stunting".
“Bersyukur di Kecamatan Kawangkoan sampai saat ini tidak ada kasus stunting. Ini hasil kerja keras dan sinergitas semua pihak. Tapi saya selalu mengingatkan, merebut itu gampang, mempertahankan jauh lebih sulit,” tegas Vasung disambut tepuk tangan peserta.
Meski demikian, Wabup tetap memberi peringatan agar seluruh pemangku kepentingan tidak cepat puas. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap ibu hamil, balita, dan keluarga berisiko stunting.
Menurutnya, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan pemberian suplemen, asupan makanan bergizi, serta memastikan akses sanitasi yang layak. Wabup juga mengingatkan masyarakat agar tidak segan melaporkan jika ada indikasi kasus stunting, agar bisa segera ditangani sejak dini.
“Pencegahan jangan sampai berhenti hanya karena kita belum menemukan kasus. Kalau kita lengah, bisa saja ada anak yang berisiko tapi tidak terdeteksi. Koordinasi dan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Workshop ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Tommy Wuwungan, Kabag Prokopim Ricky Laloan, Camat Kawangkoan Eightmi Moniung, serta perwakilan Satgas Stunting Provinsi Sulut Murpy Kuhu.
Dengan semangat kolaborasi, Minahasa meneguhkan tekad untuk mempertahankan prestasi Kawangkoan sebagai wilayah bebas stunting.
