Iklan

Iklan

Lubang Maut Proyek Asal Jadi: PT Putra Ratu Mandiri Dinilai Abai, Warga Jadi Taruhan Nyawa

Swara Manado News
Kamis, 18 September 2025, 14:37 WIB Last Updated 2025-09-18T06:37:20Z



Manado — Di tengah jalan yang seharusnya menjadi jalur aman bagi pengendara, kini menganga lubang besar peninggalan proyek galian. Lubang itu bukan sekadar bekas pekerjaan, melainkan jebakan maut yang setiap saat bisa merenggut nyawa pengendara, terutama mereka yang melintas dengan sepeda motor.

Proyek galian yang dikerjakan PT. Putra Ratu Mandiri meninggalkan jejak buruk. Bukannya menutup kembali jalan dengan prosedur standar menggunakan agregat untuk memperkuat permukaan aspal, kontraktor justru memilih jalan pintas: menimbun seadanya. Hasilnya, permukaan jalan amblas, menciptakan lubang besar yang mengancam keselamatan masyarakat.

“Kalau malam, hampir tidak kelihatan lubangnya. Sudah beberapa kali ada motor oleng dan hampir jatuh,” keluh Rini (34), seorang warga yang setiap hari melintas di lokasi tersebut dengan anaknya.

Kemarahan publik makin memuncak ketika pihak terkait justru saling lempar tanggung jawab. Abi, Sekretaris Telkom Indonesia Witel Sumalut, saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa seluruh pekerjaan proyek galian dilakukan sepenuhnya oleh mitra pelaksana, PT. Putra Ratu Mandiri.

“Kami dari PT Telkom Witel Sumalut menyampaikan klarifikasi bahwa seluruh proses pekerjaan, mulai dari perizinan hingga pelaksanaan proyek galian yang dimaksud, dikerjakan sepenuhnya oleh mitra pelaksana, PT. Putra Ratu Mandiri,” ujarnya singkat.

Namun ketika wartawan mencoba meminta penjelasan langsung dari pihak PT. Putra Ratu Mandiri, jawaban yang diterima sungguh mengecewakan. “Saya lagi di Jayapura,” tulis perwakilan perusahaan itu melalui pesan WhatsApp.

Jawaban enteng itu seolah meremehkan masalah serius yang tengah dihadapi masyarakat. Bukan hanya soal aspal yang amblas, tapi soal nyawa yang bisa melayang akibat pekerjaan sembrono.

Ironisnya, proyek yang seharusnya mendukung kelancaran jaringan telekomunikasi justru menimbulkan penderitaan baru bagi warga. Alih-alih memberi manfaat, pekerjaan asal jadi ini malah menciptakan ancaman nyata di jalan raya.

Kini, pertanyaan besar pun menggantung: siapa yang akan bertanggung jawab jika suatu hari ada pengendara yang menjadi korban? Apakah PT. Putra Ratu Mandiri akan tetap bersembunyi di balik alasan “lagi di Jayapura”? Ataukah Telkom sebagai pemilik proyek akan sekadar cuci tangan?

Masyarakat tidak butuh alasan. Mereka hanya butuh rasa aman. Karena bagi warga, lubang itu bukan sekadar cacat proyek — melainkan bom waktu yang setiap saat bisa merenggut korban jiwa.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Lubang Maut Proyek Asal Jadi: PT Putra Ratu Mandiri Dinilai Abai, Warga Jadi Taruhan Nyawa

Terkini

Iklan