Manado — Dalam kegiatan Liga Debat Mahasiswa Sulawesi Utara 2025, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Kahar (YSK) menyampaikan pemaparan penting terkait potensi kelautan daerah dan inovasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di hadapan para peserta debat dari Unsrat dan Unima, Gubernur YSK menegaskan bahwa Sulawesi Utara memiliki dua zona penangkapan ikan yang menjadi kekuatan strategis daerah, yakni Zona 751 dan Zona 752. Kedua zona ini termasuk wilayah dengan ketersediaan ikan yang melimpah dan tidak pernah mengalami kekosongan meskipun ada periode musim.
“Indonesia memiliki 10 zona penangkapan ikan. Sulut beruntung memiliki dua zona, yaitu 751 dan 752, yang ikannya tidak akan habis. Ini potensi besar yang harus kita jaga dan kelola,” ujar Gubernur YSK.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi sedang berupaya mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI agar sebagian kapal-kapal sitaan dapat dialokasikan untuk Sulawesi Utara. Pemanfaatan kapal tersebut dinilai mampu mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka ruang bagi nelayan lokal untuk mengoptimalkan sumber daya kelautan.
“Kami berupaya agar kapal sitaan KKP dapat diberikan ke Sulut dan dikelola untuk menciptakan PAD. Sebagai pemimpin, saya harus terus berinovasi demi kesejahteraan masyarakat,” tegas YSK.
Pernyataan tersebut mendapat perhatian peserta dan undangan, mengingat sektor perikanan merupakan salah satu penopang utama ekonomi Sulawesi Utara. Gubernur menegaskan komitmennya untuk memastikan potensi laut daerah bukan hanya terjaga, tetapi juga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Kegiatan debat yang melibatkan 25 tim mahasiswa ini sekaligus menjadi ruang bagi pemerintah daerah untuk mendorong generasi muda berpikir kritis, memahami potensi daerah, serta mengambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan Sulawesi Utara.


