Sulut - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw secara resmi membuka Sosialisasi Penataan kesatuan masyarakat hukum adat dan desa adat di lingkungan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang di laksanakan di Ibis hotel Manado. Selasa (13/06/2023).
DR Jemmy Kumendong MSI kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah Sulawesi Utara pada laporannya menyampaikan sebanyak dua ratus Peserta, Kapitalaung, Opo Lao, kepala desa, Sangadi, hukum tua yang datang dari 11 kabupaten dan 1 Kota yaitu Kotamubagu.
Peserta akan mendapatkan materi dari pemateri yang sudah di siapkan, pertama dari Akademisi (Unsrat) dan dari Pemerintahan. Adapun tujuan kegiatan ini untuk menjembatani hukum adat dengan pemerintah.
Wagub Steven Kandouw dalam sambutannya merasa bahagia bisa bertemu dengan para kepala desa Se-Sulut dalam kegiatan tersebut serta memberikan beberapa arahan sesuai dengan apa yang sudah di programkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE.
Kandouw menyampaikan tiga hal yang menjadi perhatian Gubernur seperti inflasi, stunting dan peningkatan Sumber daya Manusia (Pendidikan).
Kepala desa merupakan role model harus menjadi contoh karena tokoh masyarakat harus jaga kekusyukan dan kekudusan diri karena konsekuensi akan berdampak positif, pungkas Wagub.
Wagub mengharapkan agar kepala desa menjaga Kearifan lokal, aturan-aturan lokal merupakan kekayaan desa, nilai nilai budaya setempat yang baik. Sekumpulan cita rasa dan karsa lokal merupakan kebudayaan, itu harus di jaga dan di pertahankan.
Mendorong agar hukum adat tetap ada, contohnya tidak boleh jual tanah kepada orang luar desa.agar jangan jadi tamu di desa sendiri.
Pada akhir arahanya Wagub berpesan agar kepala desa menjaga nama baik karena bukan hanya anak cucu bisa bangga akan tetapi masyarakat yang di pimpinnya bisa bangga mempunyai pimpinan yang mampu menjaga kekusyukan dan kekudusan diri, tutup Wagub.
Nampak hadir mendampingi Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw assisten satu DR Denny Mangala.
