inahasa--Gedung dan Halaman Gereja Pantekosta di Indonesia Ranomerut Kecamatan Eris dilaporkan terendam air akibat tidak adanya saluran drainase setelah hujan mengguyur daerah itu.
Salah satu Warga Ranomerut Yanny , Sabtu mengatakan genangan air seperti itu terjadi hampir setiap hujan lebat melanda daerah ini, dan bahkan bisa mengganggu aktivitas peribadatan tersebut.
Halaman Gereja dan Ruangan terendam air kalau hujan lebat seperti tadi malam. Meski tak sampai masuk ke dalam ruangan, namun keadaan itu mengganggu jemaat dalam beraktivitas ibadah karena genangan air mencapai sekitar 50 -1 meter," katanya.
Akibat genangan air tersebut Pendeta dan jemaat harus melepas sepatu karena titik terdalam air tepat berada di depan pintu masuk gereja Genangan air terjadi karena drainase belum ada, ditambah lagi kalau hujan lebat hujan seperti itu limbahnya masuk ke halaman gereja. Ini karena tidak ada saluran drainase sekitar lokasi.
"Kami khawatir jemaat bisa terkena penyakit kulit karena air bercampur limbah warga yang berada di sekitar area gereja," katanya.
Sementara Gembala GPDI Ranomerut Pdt Yohan Korengkeng ,mengatakan sudah lama pihak gereja telah mengajukan pembuatan drainase. Namun hingga kini belum mendapat tanggapan dari pemerintah dalam hal ini balai jalan nasional.
Saat ini, dalam rangka menanggulangi keadaan itu pihaknya hanya bisa menimbun halaman,Bahkan sudah mendirikan gedung Gereja yang baru,namun upaya itu tetap tidak efektif karena pasir urukan akan terkikis saat terjadi hujan.
"Dalam waktu dekat kami akan mengajukan lagi. Kami berharap pemerintah dan anggota dewan dapat memperjuangkan sehingga jemmat kami tidak merasakan hal ini lagi ketika terjadi hujan," katanya.
Dia mengatakan, sudah meminta pemerintah memprioritaskan pembangunan drainase di lingkungan . Tidak sulit dilakukan karena hanya 50 meter dari Gereja dari ujung pembangunan drainase yang sudah ada.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak dari pemerintah dan Balai jalan yang bisa diminta keterangan terkait keadaan tersebut.(Jem)