Swaramanadonews.co, Bolmut- Ratusan masyarakat Desa Sangkub Satu yang tergabung antara Aliansi pemuda dan toko Masyarakat menggelar Demo di depan Kantor Desa Sangkub Satu, Kec. Sangkub, Kab. Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Kamis, (08/05).
Demo pun berlangsung, Masyarakat serukan tuntutan didepan kantor Desa dan Kantor Camat menggunakan pengeras suara Berupa sound sistem dengan lantang menyuarakan Kepala Desa Sangkub Satu Munawir Gonibala dicopot dari Jabatannya sebagai Kepala Desa.
Menurut mereka Kepala Desa sudah melakukan praktek-praktek menyimpang yang terindikasi Nepotisme, Korupsi pada pekerjaan Dana Desa.
Koordinasi Lapangan (Korlap) lewat orator Fakhrul Resyad Ranselengo Aksi mengatakan, pemerintahan Desa Sangkub Satu yang di pimpin oleh Munawir Gonibala terindikasi Nepotisme dalam pemerintahan, begitu juga dengan pekerjaan yang didanai oleh Dana Desa selama ini 'Sangadi' tidak transparan kepada masyarakat, semua dikerjakan sepihak tanpa melibatkan Pemerintah Desa lain juga masyarakat umum.
Kami sudah melakukan investigasi semua Kata Fahrul, pekerjaan di Desa lewat rekomendasi BPD, ada banyak pekerjaan siluman yang tidak jelas serupa pekerjaan Jembatan yang menelan anggaran Ratusan Juta dilakukan dengan Tiga tahap ditahun yang berbeda. "pekerjaan Dana Desa kan tidak bisa multi years? Dia harus selesai sesuai dengan Perencanaan anggaran tahun tahun itu juga" teriak mereka dengan lantang menggunakan pengeras suara.
Lanjut mereka dalam tuntutan Demo, begitu juga dengan pekerjaan Pagar TK/Paud tahun 2023 tidak selesai sementara anggaran yang digelontorkan begitu besar, ternyata kami temukan yang menjadi Tukang pada pekerjaan tersebut adalah Aparat Desa yang juga sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di Desa. Apakah ini wajar ? Tanya mereka.
Mereka meminta, jika semua tuntutan kami sebagai masyarakat tidak diindahkan dan pemerintah desa tidak bisa membuktikan adanya penyimpangan Dana Desa, Kami minta Pihak Pemerintah Daerah dan Kecamatan untuk mencopot Kepala Desa Munawir Gonibala dan Aparat Desa yang terlibat dengan penggunaan Dana Desa yang tidak Transparan.
"Kalau pemerintah Kecamatan tidak segera merespon langkah kami, maka kami minta maaf untuk memblokir kantor desa dengan melakukan Palang pintu" tutup Mereka. (ISN)_