RATAHAN - Menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara menggelar Sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) Anti Korupsi kepada Para Pelaku Usaha, di Ruang Rapat Kantor Bupati, Kamis (24/4/2925).
Bukan tanpa sebab, pelaku usaha dinilai rentan terhadap praktik gratifikasi. Dalam prakatanya, Wakil Bupati Minahasa Tenggara mewakili Bupati Ronald Kandoli menyampaikan, pemahaman tentang gratifikasi bagi pelaku usaha, penting dilakukan, supaya mampu menciptakan iklim usaha yang bebas korupsi.
Dijelaskan, memberi sesuatu kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) karena berhubungan dengan pekerjaan, merupakan bentuk gratifikasi atau suap. Apalagi, jika ada permintaan sesuatu dari ASN kepada pelaku usaha, maka sudah masuk tindak pemerasan.
"Tidak diperkenankan memberikan hadiah atau produk lainnya kepada ASN dari pelaku usaha, dikarenakan hal itu bisa diartikan sebagai bentuk gratifikasi. Sebab, ASN sudah mendapat gaji dan tunjangan atas pekerjaannya untuk melayani masyarakat dengan mudah, cepat, dan tuntas," ungkap Wabup Fredy Tuda.
Lewat sosialisasi ini, lanjut Wabup Fredy berharap, para pelaku usaha menjadi paham tentang gratifikasi, sehingga tidak ada upaya-upaya dari pelaku usaha untuk memberi sesuatu kepada ASN di Pemkab Mitra.
"Apresiasi dan terima kasih kami atas kepercayaan dari KPK RI, yang telah menjadikan Kabupaten Mitra sebagai daerah Percontohan Kabupaten Anti Korupsi. Kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan Kabupaten Mitra sebagai daerah yang bersih dari korupsi," tandas Wabup Fredy Tuda
Sementara itu, Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI Ariz Dedy Arham memberikan materi seputar regulasi, pencegahan gratifikasi, suap, serta pentingnya kepatuhan hukum dalam menjalankan bisnis.
“Upaya ini diharapkan mampu membentuk pola pikir pelaku usaha agar menjunjung tinggi etika bisnis dan tidak tergoda oleh godaan praktik koruptif,” kata Ariz.
Adapun peserta kegiatan berasal dari berbagai bidang usaha di Mitra, termasuk kontraktor lokal, pelaku UMKM, hingga perusahaan penyedia jasa. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi materi dan diskusi yang interaktif.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Pemerintah Kabupaten Mitra berharap akan lahir pelaku-pelaku usaha baru yang tidak hanya unggul secara ekonomi, tetapi juga menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab sosial. (***)