Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Yulius mengaku sangat terkesan dan merasa terhormat dapat ikut beribadah bersama dengan lebih dari 25 ribu jemaat GPdI dari seluruh penjuru Sulawesi Utara.
“Luar biasa saya lihat kurang lebih 25 ribu orang yang beribadah. Ini pengalaman pertama saya dan sungguh membanggakan,” ucapnya dengan penuh semangat.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan pentingnya Hari Pentakosta sebagai momentum memperkuat iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia mengajak seluruh jemaat menjadikan pesan-pesan dalam ibadah sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat merayakan Hari Pentakosta. Kiranya apa yang disampaikan para pendeta hari ini menjadi acuan kita semua dalam menyembah dan melayani Yesus Kristus,” ujarnya penuh harap.
Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan umat Kristen di Sulut, dalam menjaga kerukunan dan membangun daerah. Ia menyebut Sulawesi Utara sebagai contoh nasional dalam hal toleransi dan persatuan antarumat beragama.
“Tentunya saya mengimbau kepada semuanya, di tengah kita bersosialisasi kita harus selalu bersama. Sulut menjadi barometer Indonesia karena kerukunan beragama yang paling kuat,” tegasnya.
Menutup pesannya, Gubernur Yulius mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus saling menghormati dan bekerja sama demi Sulut yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.