Iklan

Iklan

Gubernur Yulius Selvanus di Karangria: “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”

Swara Manado News
Sabtu, 09 Agustus 2025, 11:13 WIB Last Updated 2025-08-09T14:16:52Z


Manado —
Di bawah langit biru dan semilir angin laut Pantai Karangria, langkah-langkah kecil di pasir pagi itu menyimpan arti besar. Di hadapan warga dan wisatawan yang berkumpul, Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, S.E., berdiri tegak bersama Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, membuka secara resmi Gerakan Wisata Bersih (GWB) 2025.


Namun bagi Gubernur Yulius, hari itu bukan sekadar agenda seremonial. Itu adalah panggilan moral.


“Jika kita ingin Sulawesi Utara menjadi destinasi unggulan, maka kita harus memulainya dari yang paling dasar: kebersihan. Bukan hanya membersihkan sampah, tapi juga membersihkan pola pikir kita terhadap tanggung jawab menjaga alam,” ujar Yulius di hadapan peserta.


Bagi Gubernur, GWB adalah simbol perubahan: dari melihat pariwisata sebagai objek, menjadi melihatnya sebagai ekosistem hidup yang harus dijaga bersama. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri—perlu keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.


“Saya ingin anak-anak kita nanti bisa melihat pantai ini tetap biru dan bersih seperti hari ini. Ini soal warisan. Kita jaga alam, dan alam akan menjaga kita,” katanya, mengutip filosofi lokal yang ia yakini kuat.


Setelah sambutan, Gubernur Yulius langsung turun ke garis pantai. Dengan kaus dan sarung tangan, ia memungut sampah bersama warga, pelajar, dan relawan. Tak ada batasan antara pejabat dan rakyat—semua menyatu dalam semangat bersih-bersih.


Di sisi lain, UMKM lokal tampil memukau dalam pameran produk unggulan. Yulius menyapa satu per satu pelaku usaha, mencicipi kopi Minahasa, membeli kerajinan tangan, dan memberikan semangat agar ekonomi lokal tumbuh seiring geliat wisata.


Tak hanya dari Manado, peserta dan pengunjung datang dari berbagai penjuru Sulut. Kegiatan seperti cek kesehatan gratis pun menjadi perhatian tersendiri. Bagi Gubernur Yulius, ini menegaskan bahwa wisata bukan hanya soal tempat, tapi juga tentang manusianya—masyarakat yang sehat, sadar lingkungan, dan sejahtera.


“Hari ini, Karangria menjadi simbol. Tapi besok, kita bisa bawa semangat ini ke Bunaken, Likupang, Lembeh, dan seluruh destinasi indah kita,” ujarnya sambil menatap laut lepas.


Bersama Menteri Pariwisata dan para pemimpin daerah lainnya, Gubernur Yulius meyakini bahwa Gerakan Wisata Bersih harus menjadi gerakan berkelanjutan, bukan sesaat.


“Ini bukan program, ini gerakan hati. Dan saya akan pastikan, pemerintah provinsi hadir di setiap langkahnya,” tegas Gubernur.


Pantai Karangria mungkin hanya satu dari ratusan pantai indah di Sulawesi Utara. Tapi pada 8 Agustus 2025, ia menjadi tempat di mana kepedulian lahir, kolaborasi tumbuh, dan harapan akan pariwisata berkelanjutan disemai.

Dan dari sudut pasir itu, suara Gubernur Yulius Selvanus bergema tak hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan yang lebih bersih, sehat, dan lestari.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gubernur Yulius Selvanus di Karangria: “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”

Terkini

Iklan