Tomohon - Di balik kemeriahan Pengucapan Syukur 2025 di Kota Tomohon, ada langkah penuh makna yang diambil oleh dua tokoh penting Sulawesi Utara. Gubernur Yulius Selvanus Komaling dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay hadir bukan hanya sebagai pejabat, melainkan sebagai anak negeri yang pulang ke akar budaya, menyatu dalam syukur bersama rakyatnya.
Didampingi sang istri, Anik Wandriani, serta sejumlah pejabat tinggi provinsi, Yulius dan Victor tiba di Kota Tomohon dan langsung disambut hangat oleh Wali Kota Caroll J.A. Senduk dan Wakil Wali Kota Sendy G.A. Rumajar. Kehadiran mereka di tengah masyarakat menjadi simbol kuat dukungan terhadap pelestarian budaya dan keimanan yang telah lama menjadi fondasi kehidupan masyarakat Minahasa.
Bagi Gubernur Yulius, momen ini lebih dari sekadar kehadiran resmi.
“Ini bukan hanya tentang tradisi, ini tentang identitas. Pengucapan Syukur adalah cermin nilai-nilai yang membentuk karakter kita sebagai orang Sulawesi Utara—iman, persatuan, dan rasa terima kasih,” ungkapnya saat berbincang dengan warga.
Wakil Gubernur Victor Mailangkay pun menambahkan, bahwa tradisi seperti Pengucapan Syukur harus terus dihidupkan sebagai warisan spiritual dan budaya yang tak ternilai.
“Kami hadir hari ini bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk merasakan dan memastikan bahwa semangat ini terus diwariskan ke generasi berikutnya. Ini adalah napas kehidupan masyarakat kita,” ujarnya penuh semangat.
Keduanya tampak larut dalam suasana kekeluargaan dan syukur yang mengalir di seluruh penjuru kota. Dari rumah ke rumah, masyarakat menyambut para pemimpin daerah dengan senyuman dan suguhan hasil panen sebagai simbol rasa terima kasih kepada Tuhan.
Kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur juga menjadi bentuk penghormatan atas capaian besar Kota Tomohon, termasuk keberhasilan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025 yang membawa nama kota ini ke kancah global. Dalam berbagai percakapan dengan warga, Yulius dan Victor terus menekankan pentingnya menjadikan kebudayaan lokal sebagai kekuatan pembangunan.
Pengucapan Syukur bukan hanya sebuah perayaan, melainkan momentum yang menyatukan pemerintah dan rakyat dalam semangat kolektif. Sebuah titik temu antara masa lalu yang diwariskan dan masa depan yang ingin dibentuk bersama.
Dengan kehadiran mereka, Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay membuktikan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya dilihat dari podium, tetapi dari langkah kaki yang mau menapaki tanah rakyat, menyatu dalam doa, tradisi, dan harapan bersama.