Manado – Dalam upaya meredam maraknya kekerasan jalanan dan meningkatkan keamanan warga, Pokdar Kamtibmas Bhayangkara Sulut bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Manado resmi meluncurkan Kampanye Bebas Sajam, Panah Wayer, dan Tawuran Antar Kampung (Tarkam) pada Rabu, 19 Agustus 2025.
Kegiatan dimulai pukul 16.00 WITA dan menyasar 87 kelurahan di seluruh penjuru Kota Manado. Aksi kolaboratif ini menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan yang meresahkan masyarakat, khususnya di kalangan pemuda.
“Kami ingin menciptakan Manado yang lebih damai dan kondusif. Stop tawuran, stop panah wayer, dan jangan ada lagi yang membawa sajam di jalan. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegas Aswin Kasim, Ketua Pokdar Kamtibmas Sulut, didampingi Sekretaris Max Togas SH.
Tak hanya sekadar imbauan, kampanye ini dikemas dalam bentuk aksi simpatik, mulai dari pembagian stiker, edukasi hukum langsung kepada warga, hingga dialog terbuka di titik-titik strategis kota.
Kehadiran Kasubdit BinPolmas Dit Binmas Polda Sulut AKBP I Made Muliawan SE, bersama unsur Satpol PP, menjadi simbol komitmen kuat bahwa keamanan bukan hanya tugas aparat, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Salut kepada Pokdar Kamtibmas, Polri, TNI dan Pemerintah Kota Manado yang begitu peduli dengan keselamatan warganya,” ujar Stenly, warga Tikal.
Kampanye ini turut menggema di dunia maya melalui tagar:
#PokdarBhayangkaraSulut, #SalamPresisi, #AntiTarkamSajam
Gerakan ini mendorong generasi muda Manado untuk menjadi agen perdamaian, menjaga lingkungan tetap aman dan harmonis.
Dengan semangat kebersamaan yang dikobarkan dari lapangan hingga media sosial, Kota Manado kini menegaskan jati dirinya sebagai kota ramah dan bebas kekerasan.
Inisiatif ini diharapkan menjadi model gerakan keamanan komunitas yang bisa ditiru daerah lain di Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya.