Manado – Di tengah riuhnya dinamika keamanan global, Sulawesi Utara justru tampil sebagai teladan baru dalam membangun sistem pertahanan negara berbasis gotong royong. Pemerintah pusat dan daerah bersatu langkah dalam Rapat Koordinasi Penguatan Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung, sebuah inisiatif strategis yang digelar di Hotel Four Points, Manado.
Lebih dari sekadar agenda formal, kegiatan ini menjadi simbol kebangkitan daerah sebagai garda terdepan pertahanan semesta. Brigjen TNI Parwito, S.IP., M.I.P., dari Kemenko Polhukam RI, menekankan urgensi kolaborasi yang tidak hanya administratif, tapi menyentuh semangat kebangsaan di akar rumput.
Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE., dalam arahannya menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang memahami jantung persoalan: bahwa kedaulatan negara tidak bisa hanya digantungkan pada pusat, tapi harus ditopang kuat oleh daerah. Komitmen Pemprov Sulut pun ditegaskan tanpa ragu.
Yang istimewa, seluruh kepala daerah se-Sulawesi Utara hadir lengkap, bersama Pangdam XIII/Merdeka dan unsur Forkopimda. Ini bukan hanya pemandangan langka—ini adalah pesan kuat bahwa Sulut satu suara menjaga NKRI.
Lebih dari itu, rapat ini menjelma menjadi momen pendidikan publik. Dengan melibatkan pemerintah kabupaten/kota, kebijakan pertahanan tidak lagi eksklusif. Ia menjadi milik bersama, dengan harapan membentuk kesiapsiagaan kolektif yang menjawab tantangan nyata di era modern.
Kegiatan ditutup dengan semangat tinggi: rumusan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan wilayah akan segera dilaksanakan. Sulut tidak hanya siap menghadapi ancaman—Sulut kini berdiri sebagai inspirasi, bahwa kekuatan bangsa lahir dari sinergi seluruh komponen, hingga ke pelosok negeri.
