MINAHASA UTARA – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) kembali menorehkan langkah besar dalam konservasi laut. Melalui program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), Polimdo menggelar Pelatihan Transplantasi Karang khusus bagi masyarakat pengelola wisata House Reef Farming di Desa Bahoi.
Tak hanya sekadar pelatihan, Polimdo juga melakukan uji coba alat monitoring pertumbuhan karang yang dirancang oleh kolaborasi Jurusan Pariwisata dan Jurusan Elektro Polimdo bersama Politeknik Nusa Utara serta Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSL).
Alat canggih ini mampu merekam parameter vital, mulai dari pertumbuhan karang, suhu perairan, tingkat kecerahan, hingga kondisi lingkungan laut lainnya. Dengan data ilmiah yang terkumpul, efektivitas transplantasi karang dapat dievaluasi secara akurat sekaligus memperkuat strategi konservasi laut berbasis sains.
Ketua tim kegiatan, Dr. Diane Tangian, SH., M.Si, menjelaskan bahwa inovasi ini bukan hanya mendukung keberlanjutan ekosistem laut, tetapi juga mendorong pengelolaan wisata bahari yang lebih berdaya saing.
Tim kegiatan juga diperkuat oleh para akademisi unggulan:
- Maykerl Karauwan, S.Pi., M.Si
- Dr. Bernadain Polii, M.Pd
- Dr. Yurike Lewan, M.Hum
Dengan langkah ini, Desa Bahoi diharapkan semakin dikenal sebagai ikon wisata bahari berbasis konservasi yang tak hanya memikat wisatawan, tetapi juga menjaga masa depan laut Sulawesi Utara.