Foto: (Ist)
MANADO – Sorotan publik terhadap pejabat yang terseret kasus hukum sering kali diwarnai drama pengelakan, pengalihan isu, hingga konferensi pers penuh narasi. Namun, Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang, memilih jalur berbeda. Ia datang langsung, menghadapi penyidik, dan dengan terbuka menyatakan kesiapannya mendukung proses hukum.
Rabu (10/9/2025), sekitar pukul 12.30 WITA, Sualang tiba di Mapolda Sulut. Mengenakan kemeja putih sederhana dan celana hitam formal, ia didampingi dua kuasa hukumnya, Stiven Sekeon SH dan Vicky Gaghana SH. Tanpa banyak basa-basi, ia langsung menuju ruang pemeriksaan Tipidkor Polda Sulut.
Proses klarifikasi terkait dugaan penyimpangan di tubuh Perumda Pasar Manado berlangsung hampir lima jam. Tepat pukul 17.40 WITA, Sualang keluar dengan wajah tenang, menyempatkan diri melayani pertanyaan wartawan.
“Saya hadir sebagai warga negara yang patuh hukum. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Semua saya sampaikan dalam kapasitas saya sebagai Wakil Wali Kota Manado,” ujarnya tegas.
Menjawab pertanyaan soal status Lucky Senduk yang masih menjabat Dirut Perumda Pasar meski ikut terseret dalam kasus, Sualang hanya berkata singkat namun jelas: “Iya, masih menjabat.”
Langkah Richard Sualang yang hadir tanpa iring-iringan, tanpa skenario pengalihan narasi, menjadi catatan tersendiri dalam dinamika politik Sulawesi Utara. Sebuah sikap gentle yang jarang ditunjukkan pejabat publik saat berhadapan dengan aparat hukum.
Usai memberi keterangan, Sualang langsung meninggalkan Mapolda Sulut menggunakan mobil Toyota Rush merah marun miliknya. Tanpa euforia, tanpa pengawalan berlebihan—hanya langkah sederhana seorang pejabat yang memilih taat hukum.