Iklan

Iklan

Bukan Sekadar Lomba: Pesan Anik Selvanus di Grand Final Duta Stunting Sulut 2025 Jadi Alarm Serius untuk Generasi Muda

Swara Manado News
Kamis, 20 November 2025, 07:12 WIB Last Updated 2025-11-19T23:12:24Z


MANADO —
Grand Final Duta Stunting Sulawesi Utara 2025 ternyata menyimpan momen yang jauh lebih penting daripada sekadar pengumuman juara. 


Di balik panggung megah, sorotan lampu, dan tepuk tangan meriah, ada pesan yang menggema lebih dalam—dan datang langsung dari Ketua TP-PKK Sulut, Anik Yulius Selvanus.


Ketika finalis berdiri tegang di atas panggung, Anik justru memusatkan perhatian pada satu hal, masa depan generasi Sulut.


Dalam suasana yang tiba-tiba hening beberapa detik, ia menegaskan bahwa stunting bukan isu teknis, bukan sekadar statistik, bukan pula program rutin pemerintah.


“Stunting itu tentang masa depan anak-anak kita. Dan kalian—generasi muda—adalah pihak yang paling bisa memutus rantai ini,” ujar Anik, menatap para finalis satu per satu.


Pesan itu membuat peserta, tamu undangan, hingga jajaran pejabat yang hadir terdiam. Beberapa hadirin mengaku bahwa baru kali ini panggung pemilihan Duta Stunting memiliki bobot emosional sedalam itu.


Di balik gemerlap acara, muncul pertanyaan yang kini banyak dibicarakan publik:
Apa yang akan dilakukan para duta ini setelah mereka kembali ke daerah masing-masing?


Para pemenang akhirnya diumumkan:

  • Kategori Putra:

    1. Josua Pesoth (Manado) – Juara
    2. Rainhart Supriyadi (Bolmong) – Runner-up
    3. Farras Manopo (Boltim) – Peringkat 3
  • Kategori Putri:

    1. Shinji Mandagi (Minahasa) – Juara
    2. Charmeylistsya Kaosong (Bitung) – Runner-up
    3. Atika Lumiu (Sangihe) – Peringkat 3
  • Juara Favorit:
    Raja Masetia Paputungan (Bolsel)

Namun kemenangan ini bukan akhir. Justru di sinilah pekerjaan sesungguhnya dimulai.


Pemprov Sulut berharap, para duta tidak hanya menjadi wajah kampanye, tetapi mesin penggerak yang membawa pendekatan baru—lebih kreatif, lebih relevan dengan dunia anak muda, dan lebih dekat dengan keluarga.


Diharapkan mereka:

  • turun langsung ke komunitas kecil, bukan hanya panggung besar,
  • menghidupkan edukasi melalui media sosial,
  • menyampaikan pesan kesehatan berbasis data yang mudah dipahami,
  • serta bekerja sama dengan PKK, Posyandu, tenaga kesehatan, hingga sekolah-sekolah.

Apalagi Kementerian Kesehatan melalui kanal edukasi seperti kesmas.kemkes.go.id turut menekankan pentingnya sosialisasi berbasis literasi kesehatan yang benar.


Di mata publik, pesan Anik Selvanus telah menggeser nuansa acara ini: dari sekadar kompetisi menjadi gerakan moral. Para duta kini bukan hanya pemenang lomba, tetapi simbol harapan untuk masa depan yang lebih sehat.


Grand Final memang telah selesai.
Namun untuk para duta stunting 2025, perjalanan mereka baru saja dimulai.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bukan Sekadar Lomba: Pesan Anik Selvanus di Grand Final Duta Stunting Sulut 2025 Jadi Alarm Serius untuk Generasi Muda

Terkini

Iklan