Iklan

Iklan

Jolanda Linda Areros Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Swara Manado News
Rabu, 19 November 2025, 17:20 WIB Last Updated 2025-11-19T09:22:15Z

MANADO — Staff Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jolanda Linda Areros, mengimbau masyarakat Sulut untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul potensi cuaca ekstrem yang mulai meningkat di wilayah Manado dan sekitarnya memasuki bulan November.


Menurut Areros, tren cuaca basah yang kembali mendominasi pada awal musim penghujan harus menjadi perhatian seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat. “Kami mengimbau masyarakat Sulawesi Utara tetap waspada dan berhati-hati. Cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama hujan lebat disertai angin kencang,” ujarnya di Manado, Rabu (19/11/2025).


Berdasarkan data klimatologi, suhu harian di Manado pada November berada di kisaran 29–31°C siang hari dan 23–24°C pada malam hari, dengan tingkat kelembapan di atas 80 persen. Kondisi ini membuat udara terasa lebih gerah dan lembap, sekaligus memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.


Presipitasi bulanan pada November diprediksi mencapai 260 milimeter, dengan potensi 15–24 hari hujan dalam satu bulan. Intensitas hujan yang tinggi ini berpotensi menimbulkan genangan, terutama di kawasan pusat kota serta daerah yang memiliki sistem drainase terbatas.


BMKG sebelumnya menyampaikan bahwa periode Oktober–Desember merupakan fase aktif pembentukan awan hujan di pesisir Manado, diperkuat oleh suhu permukaan laut 29–30°C serta angin timur-laut yang menguat. Kondisi ini turut berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir.


Areros juga meminta para nelayan dan pelaku pariwisata agar memperhatikan kondisi cuaca harian. “Nelayan harus lebih berhati-hati terhadap gelombang tinggi, sementara wisatawan disarankan rutin mengecek prakiraan cuaca sebelum beraktivitas di Bunaken, Malalayang, Tomohon, atau destinasi lainnya,” ujarnya.


Meski demikian, Manado masih menerima 7–8 jam cahaya matahari per hari, sehingga aktivitas luar ruangan tetap memungkinkan jika dilakukan pada waktu yang aman. Pola harian cuaca yang dinamis—cerah pada pagi hari, kemudian hujan pada sore hingga malam—dianggap menjadi ciri khas periode penghujan di Sulut.


Pemerintah daerah pun diingatkan untuk memperkuat mitigasi, mulai dari memastikan fungsi drainase, melakukan pemantauan titik rawan banjir, hingga menyiapkan respons cepat bila terjadi bencana hidrometeorologi.


“Kesiapsiagaan adalah kunci. Pemerintah dan masyarakat harus bergerak bersama untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem, terutama di bulan-bulan dengan curah hujan tinggi seperti sekarang,” tegas Areros.


Dengan intensitas hujan yang diperkirakan terus meningkat hingga akhir November, masyarakat diimbau tetap waspada, adaptif, dan menjaga keselamatan dalam setiap aktivitas harian.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jolanda Linda Areros Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Terkini

Iklan