Jakarta - Swaramanadonews.co--Perhelatan musyawarah besar Gereja Pantekosta di Indonesia (Mubes GPdI) telah usai dilaksanakan. Hasil akhir dalam perhitungan suara Pdt John Weol selaku petahana unggul 4 suara atau 464 suara atas sahabatnya Pdt. Franky Rewah dengan 460 suara. Selisih yang sangat tipis ditambah 8 suara dinyatakan rusak.
Tensi tinggi dan suasana mubes serta hiruk pikuk di media sosial adalah bagian dari hajatan kompetisi yang biasa dilakukan setiap 5 tahun sekali ini. Dalam sambutannya selepas penghitungan suara Pdt. Franky Rewah menyampaikan sambutan simpatik dengan mengajak pemilihnya untuk menerima hasil dan membangun rumah besar GPdI menjadi semakin baik. "Selamat kepada Pdt. John Weol, mari bersama kita dukung agar GPdI semakin maju, "ujar Pdt. Franky Rewah.
Sementara itu saat dihubungi media ini melalui telpon dan WA memberi waktu hingga 5 hari Ketua umum GPdI terpilih Pdt. DR Johnny Weol, M.Th, MM tidak mengangkat telpon sampai diminta tanggapan melalui pesan WA juga tak menanggapi, tanggapan penyejuk ini penting agar roda organisasi rumah besar GPdI dapat lebih adem setelah 3 hari yang melelahkan. "Momennya tidak tepat, semua sedang cape karena kegiatan, "ujar sumber dekat JW.
Sementara itu dalam pesannya sebelum meninggalkan Jakarta Pdt DR Franky Rewah, M. Th, M.Pd, ditemani sang istri tak lupa pula menyampaikan pesan dan harapannya untuk warga GPdI mengenai belajar memahami kehendak Tuhan. "Subuh tadi, usai doa di Sebuah hotel di Jakarta, saya merenungkan acara suci di atas. Timbul pertanyaan Apa, Bagaimana dan Mengapa? Dalam perenungan itu saya berusaha masuk mencari tahu "kehendak Allah" dan belajar memahami rencana dan maksud Allah yang sempurna. Saya merenung sendiri, Bila maksud itu tercapai, mungkin engkau bisa terlena dan lupa diri, Bila tujuan itu tercapai, mungkin engkau bisa melakukan kejahatan dan dosa. Bila itu terlaksana, mungkin engkau bisa menjadi sombong dan merusak pekerjaan Tuhan, Bila itu terjadi, mungkin engkau bisa jatuh dalam dosa dan menyakiti banyak orang.
Bila itu menjadi kenyataan, mungkin engkau bisa mempermalukan nama Tuhan dan menghina kasih karunia Tuhan, Bila itu menjadi kenyataan, mungkin engkau menjadi tamak dan mengambil keputusan yang melawan kehendak Tuhan. Aku berusaha bijak untuk memahami Kehendak Tuhan. Bukankah Tuhanku pernah berdoa, "... tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" Semua sudah berjalan dan terlaksana sesuai Kehendak Suci dari Tuhan Yesus, "ungkap Pdt. Franky Rewah dalam pesan tulisannya di medsos.
Ditambahkannya dalam batinnya dia berdoa dan berharap, semoga GPdI akan semakin indah, sejuk, manis, adil dan bijaksana di masa datang. "Kami mohon kepada semua keluarga dan teman yang berdoa, berjuang, berkorban dan mengasihi kami dan sempat kecewa, sedih dan susah hatinya, yakinlah bahwa semua yang telah terjadi adalah kehendak Allah bagi kami.Kiita yang sayang GPdI, mari bersama dukung kepemimpinan ini, "tambah Pdt. Franky ditemani sang istri Linda Rewah.
Bersatu, bekerja sama untuk kemajuan GPdI kedepan akan secepatnya terwujud dan hal yang paling utama adalah membangun komunikasi yang baik. God bless GPdI
(Waseng Jemmy)