Iklan

Iklan

Suspek Rabies Sempat Viral, Dinkes Sebut Penanganan Sudah Sesuai Standart Pelayanan Medis

Swara Manado News
Selasa, 19 Juli 2022, 12:01 WIB Last Updated 2022-07-19T04:01:21Z

RATAHAN - Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara dipimpin dr Helny Ratuliu, bersama Kepala Puskesmas Tombatu Dintje kojong, Kepala Puskesmas Silian Raya dr Diana Tarore, dan dr Srisetya Widyastuti serta petugas medis yang menangani pasien atas nama Kifli Tangel (6), melaksanakan konferensi pers, Senin 18 Juli 2022 bertempat di ruang rapat Kantor Bupati Minahasa Tenggara.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan dr Helny Ratuliu bersama Kepala Puskesmas Tombatu dan dokter jaga saat pasien di bawah ke Puskesmas Tombatu pada 13 Juli 2022, memberikan penjelasan terkait pelayanan hingga penanganan yang dilakukan kepada pasien Kifli Tangel (6).

"Saat pasien tiba di Puskesmas Tombatu, petugas medis bersama dokter jaga langsung memberikan pelayanan dan pemeriksaan kepada pasien di tempat tidur atau bad UGD. Ketika diobservasi saat itu pasien mengalami demam, mual, muntah dan gelisah. Dari hasil observasi berdasarkan gejala yang dirasakan pasien, petugas medis kemudian memberikan obat," terang Ratuliu.

Lanjut dikatakan Ratuliu, setelah dilakukan tindakan medis termasuk memberikan obat, pasien tidak ada perubahan dan semakin menunjukan kegelisahan. Petugas medis kemudian menanyakan kepada orang tua apakah pasien sebelumnya tidak pernah digigit anjing. 

"Dari situ orang tua pasien mengatakan bahwa beberapa waktu sebelumnya pasien pernah digigit anjing namun belum sempat disuntik karena saat itu kehabisan stok vaksin di Puskemas Silian," terangnya.

Ia kemudian menceritakan kondisi pasien yang tidak ada perubahan meski sudah ditangani. Malahan semakin menunjukan kegelisahan. Melihat kondisi pasien seperti itu, orang tua (ibu) yang tidak kuat melihat kondisi anaknya langsung mangangangkat/memeluk pasien dari tempat tidur/bed UGD dan membawa pasien ke luar dari ruang UGD. 

"Ketika berada di luar UGD pasien semakin menunjukan kegelisahan dan terus merontak (seperti menahan sakit). Orang tua pasien pun tak bisa lagi menangi dan meminta bantuan petugas medis. Disaat itu demi keamanan pasien yang sudah tidak bisa lagi dikendalikan, atas permintaan orang tua untuk membantu petugas berinisiatif untuk mengambil kain has kemudian mengikatkannya ke tangan dan kaki pasien. Setelah itu kemudian pasien di rujuk ke RSUD Noongan," jelas Ratuliu.

Ratuliu memastikan pasien ditangani sesuai prosedur tetap (Protap) atau standar pelayanan jajarannya yang ada di Puskesmas Tombatu.

"Pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan, bahwa penangan yang dilakukan kepada pasien sudah sesuai dengan standar pelayanan yang ada di Puskesmas. Adapun ketika pasien diikat, itu secara inisiatif dilakukan petugas medis karena permintaan orang tua untuk membantu. Dan cara itu dilakukan demi keamanan pasien termasuk orang tua dan petugas medis," tambah Helny sembari menyebut bahan yang diikatkan kepada pasien itu bukan bahan yang membuat luka tetapi kain has, demi kemanan pasien apalagi letak Puskesmas Tombatu yang lokasinya berada di atas gunung atau ketinggian. 

Kesempatan ini juga tutur Ratuliu, perlu dijelaskan pihak petugas kesehatan Puskesmas Tombatu tidak pernah mengeluarkan vonis bahwa pasien tersebut mengidap rabies. 

"Catatan medis yang dikeluarkan pihak Puskesmas Tombatu melalui dokter jaga dan petugas medis adalah dengan diagnosa rujukan yaitu Suspek Rabies. Selanjutnya setelah di rujuk ke RSUD Noongan, diagnosa dokter menyebutkan pasien Rabies," timpalnya.

Terkait dengan video yang beredar, Ratuliu  menegaskan bahwa itu bukan video dari tenaga medis. Artinya pihak Puskesmas tidak pernah menyebarluaskan video yang memperlihatkan kondisi pasien yang saat itu berada di lantai, diikat dan dalam kondisi yang memperihatinkan. 

"Sebab petugas medis selama pasien berada di Puskesmas Tombatu dalam waktu kurang lebih 1 jam 30 menit berusaha memberikan pelayanan yang maksimal," tukasnya.(***)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Suspek Rabies Sempat Viral, Dinkes Sebut Penanganan Sudah Sesuai Standart Pelayanan Medis

Terkini

Iklan