Pada kesempatan ini Muhlin menyampaikan program dan kegiatan prioritas Balai KIPM Manado yang dilaksanakan Tahun 2022 serta yang akan dilaksanakan pada Tahun 2022 dengan mengedepankan Tugas Pokok dan Fungsi yang ada.
"Adapun tugas pokok kami adalah pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina, dan pengawasan keamanan dan mutu pangan produk perikanan, keamanan mutu pakan ikan, Produk Rekayasa Genetika, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati, Jenis Ikan Asing Invasif serta Jenis Ikan yang dilindungi atau dilarang serta dibatasi," terang Muhlin. Ditambahkan, sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, BKIPM juga sebagai Quality Assurance (Penjamin Mutu) produk hasil perikanan tangkap dan budidaya.
Muhlin juga menyampaikan dukungan BKIPM pada 5 (Lima) program pembangunan prioritas pada Kelautan dan Perikanan Sulut adalah perluasan wilayah konservasi laut, Penangkapan ikan terukur berbasis kuota da zona penangkapan, Pembangunan budidaya air laut, pesisir dan air tawar, pengelolaan sampah laut serta Pengelolaan berkelanjutan seperti pesisir dan pulau-pulau kecil.
"Adapun 5 Top komoditi ekspor ikan non hidup yang dilalulintaskan Balai kami adalah Canned Tuna, Frozen Tuna, Dried Smoked Fish, Frozen Precooked, serta Fresh Tuna dengan tujuan pasar paling besar adalah Amerika Serikat, kedua Arab Saudi dan ketiga Jepang. Kita patut berbangga, kinerja ekspor produk perikanan Sulut sampai triwulan 3 tahun 2022 mengalami peningkatan yang menggembirakan, volume mencapai 16.651 ton dibanding periode yang sama tahun 2021 hanya 15.211 ton atau meningkat 9,46%, sedangkan nilai ekspor tahun 2022 sebesar USD 116.090.620 dan tahun 2021 hanya USD 86.564.501 atau meningkat 34,10%. terang Muhlin.
Pada pelaksanaan kegiatan ini dilakukannya dialog serta tanya jawab dari segenap undangan dan Wartawan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
(ELVIS)
