Minahasa.Swaramanadonews.co - PLN Peduli kembali hadir dalam rangkaian program tanggung jawab sosial lingkungan yang dilakukan untuk mendukung pemberdayaan usaha kain tenun kofo yang merupakan salah satu kain khas daerah Sulawesi Utara. Program bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan atas pelestarian budaya lokal yang sudah hampir punah.
Sekilas terkait kain kofo merupakan kain yang terbuat dari serat pisang Abaka, spesies pisang ini tumbuh didaerah Sangihe Talaud dan banyak digunakan untuk material rumah tradisional dan bahan baku pembuatan kain. Seiring perkembangan, spesies pisang ini sudah bisa ditemukan dibeberapa daerah seperti Tomohon dan Minahasa.
Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo, J.A Ari Dartomo kepada Cindy Wowor yang merupakan salah satu penggiat kain tenun kofo dengan nama produk Cofo.
Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan, Ketua PIKK PLN UID Suluttenggo, Elisa Meijer, Camat Tompaso Barat, Stefri Pandey, dan Camat Tompaso Stenly Umboh.
Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo, J.A Ari Dartomo kepada Cindy Wowor yang merupakan salah satu penggiat kain tenun kofo dengan nama produk Cofo.
Adapun dukungan yang diberikan PLN kepada UMKM kain tenun kofo yang berlokasi di Kabupaten Minahasa ini yaitu berupa bantuan pelatihan dan sertifikasi kepada para perajin, serta pemberian alat tenun bukan mesin dan bahan baku tenun.
Cindy Wowor menjelaskan dalam sambutannya bahwa ia merasa terpanggil untuk mengangkat kembali kain tenun kofo yang sudah hampir tinggal nama saja. Untuk itu, ia bersama beberapa rekannya mengambil langkah berani untuk memberdayakan kembali kain tenun kofo.
“Dalam menjalankan usaha kain tenun kofo ini, kami memiliki visi 4P yaitu Purpose, People, Planet, dan Profit. Singkatnya, bagaimana tujuan kami untuk memperkenalkan kembali budaya lokal yang hampir punah dengan pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada pelestarian lingkungan,” tutur Wowor.
“Kain kofo sendiri merupakan kain tradisional yang sarat akan makna filosofis, selain juga sudah diresmikan sebagai warisan budaya non-materi oleh pemerintah, kain kofo juga sudah banyak mendapatkan penghargaan ditingkat nasional dan dapat bersaing dengan jenis kain nusantara lainnya,” tambah Wowor.
Sementara General Manager PLN UID Suluttenggo, J.A Ari Dartomo sependapat dengan tujuan para penggiat kain tenun kofo ini, dimana PLN juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keanekaragaman nusantara melalui pelestarian budaya lokal.
“Kami melihat kualitas dari kain kofo ini sangat bagus dan memiliki ciri yang berbeda dengan jenis kain lain, untuk itu harapan kami lewat bantuan ini dapat membumikan kembali kain tenun kofo serta berdampak juga pada peningkatan perekonomian para perajin dengan membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan lewat pengembangan usaha ini,” sambut Dartomo.
Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo, J.A Ari Dartomo kepada Cindy Wowor yang merupakan salah satu penggiat kain tenun kofo dengan nama produk Cofo.
Camat Tompaso, Stenly Umboh mewakili pemerintah memberikan apresiasi kepada PLN atas bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha kain tenun kofo. “Lewat pengembangan usaha ini, maka akan menggerakan ekonomi rakyat. Untuk itu kami mendukung penuh langkah PLN bersama para penggiat kain tenun kofo ini untuk mengangkat kembali budaya lokal,” tutup Umboh.
Untuk kemudahan layanan, masyarakat dapat memanfaatkan Aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore. Dengan PLN Mobile nikmati layanan kelistrikan hanya dalam satu genggaman.(Jemmy)