Iklan

Iklan

PEDULI NELAYAN SANGIHE, DAN LANAL TAHUNA, SIAP MEMBANTU FASILITASI EKSPORT IKAN TUNA KE FILIPHINA.

Swara Manado News
Kamis, 21 September 2023, 15:10 WIB Last Updated 2023-09-21T07:10:39Z


swaramanadonews.com - Untaian kalimat pepatah,  " Habis gelap, terbitlah terang. "   nampaknya sangatlah cocok untuk menggambarkan kondisi pergumulan yang dialami sekelompok warga pelintas batas perbatasan antara Indonesia - Filiphina, khususnya para nelayan ikan tuna.  


Pasalnya, sekelumit persoalan dan hambatan dan berbagai resiko keselamatan serta resiko hukum yang bakal dialami oleh para nelayan ikan tuna, dalam mengais rejeki dilaut serta proses penjualannya yang selama kurang lebih 15 tahun ini, harus bermain kucing - kucingan dengan para aparat, baik  Kepolisian sebagai aparat penegak hukum maupun para personil penjaga perbatasan kedaulatan NKRI, dalam hal ini pihak TNI - AL,  karena dianggap ilegal dan melanggar aturan,  bakal akan menemui titik terang sebab seluruh aktifitas penangkapan ikan tuna sampai ke tahap penjualan atau eksport ikan tuna, akan difasilitasi, dijaga dan dikawal oleh pihak TNI - AL LANAL Tahuna, sehingga para nelayan ikan tuna dapat melaksanakan aktifitas mata pencahariannya dengan nyaman tanpa ada rasa takut dan sembunyi - sembunyi dari kejaran aparat sebab sudah berstatus resmi, tidak ilegal lagi.


Komandan Pangkalan TNI - AL Tahuna ( DAN   LANAL ), Kolonel. Laut (P). Mohamad Bayu Pranoto, S.H., M.Tr.Hanla, M.M, CTMP, saat chatingan dan bincang - bincang via telphon +62 822 9914 xxxx, menjelaskan bahwa pihaknya siap membantu mencarikan solusi yang terbaik serta siap juga memfasilitasi eksport ikan tuna hasil tangkapan para nelayan di Sangihe.


"  kemarin, dari hasil berkoodinasi saya dengan pihak konsulat jenderal Filiphina, ternyata para nelayan kita ini dimungkinan untuk melaksanakan eksport ikan tuna secara resmi yang sudah kurang lebih 15  tahun, belum terwujud.  Padahal, menurut  PP No. 20 tahun 210, Sangihe telah ditetapkan sebagai pangkalan visa eksport.  "  ujar pria kelahiran 24 Februari 1974.


Kemudian, lanjut Pak DAN LANAL, sekitar akhir September, saya akan mengundang beberapa instansi terkait, seperti pihak bea cukai dan karantina termasuk pihak pemerintah daerah, untuk membahas dan mencari jalan keluar terbaik agar para nelayan kita ini tidak lagi melakukan kegiatan eksport ikan tunanya yang terkesan tidak resmi atau menyelundup.  Akibatnya, harus main kucing - kucingan dengan aparat atau petugas kita karena takut nanti bisa ditangkap.  Kondisi ini tentu sangat miris dan memprihatinkan. Sebab, disatu sisi, keberadaan para nelayan ini, merupakan pejuang - pejuang kehidupan laut yang menghasilkan devisa bagi negara, namun dari sisi lain, mereka ini juga harus berjuang juga untuk mengamankan serta menyelamatkan diri mereka sendiri dari kejaran aparat atau petugas saat mengeksport ikan.  " tambah Pranoto.


Arya _ 173

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PEDULI NELAYAN SANGIHE, DAN LANAL TAHUNA, SIAP MEMBANTU FASILITASI EKSPORT IKAN TUNA KE FILIPHINA.

Terkini

Iklan