Manado – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh sebagai wirausahawan. Hal ini ditegaskan langsung oleh Dekan FEB Unsrat, Dr. Victor P. K. Lengkong, SE, MSi, saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (08/07/2025).
“Kampus tidak lagi hanya mencetak pencari kerja, tapi pembuka lapangan kerja,” ujar Victor dengan penuh semangat.
Menurutnya, pengembangan karakter, literasi, dan keterampilan praktis menjadi landasan utama dalam membangun jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan dunia kerja yang semakin kompleks.
Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah pembentukan Pusat Pengembangan Kewirausahaan, yang kini tergabung dalam Akademi Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Unsrat. Di pusat ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis dan bimbingan bisnis, tetapi juga berkesempatan memperoleh bantuan pemodalan, baik dari dana universitas maupun program-program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Sudah ada mahasiswa yang berhasil membuka usaha sendiri, bahkan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” jelas Victor. Produk kuliner dan karya kreatif mahasiswa Unsrat kini mulai dikenal di wilayah Manado dan sekitarnya.
Program kewirausahaan juga diintegrasikan ke dalam kurikulum, dengan mata kuliah khusus yang wajib diikuti semua mahasiswa. Pendampingan intensif dilakukan oleh inkubator bisnis, yang melibatkan dosen ahli dari berbagai latar belakang—termasuk praktisi usaha dan bahkan dokter hewan—untuk mengawal ide bisnis hingga siap dijalankan.
Tak berhenti di situ, setiap menjelang wisuda, Unsrat melalui lembaga penjaminan mutu dan pusat karir rutin menyelenggarakan job fair dan konseling karir, mengundang perusahaan BUMN, swasta nasional, hingga perusahaan global, untuk membuka akses rekrutmen kepada para lulusan.
Victor juga mengakui tantangan besar yang dihadapi, khususnya dalam penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Utara yang masih terbatas dibandingkan kota-kota besar seperti Makassar atau Jakarta. Oleh karena itu, ia mendorong semangat berwirausaha sebagai strategi adaptif dan solutif.
“Mahasiswa kami tidak hanya bersaing untuk posisi frontliner, tapi kami siapkan agar mereka bisa mengisi posisi manajerial, bahkan menciptakan usaha sendiri,” tambahnya.
Dengan dukungan teknologi digital dan strategi pemasaran online, Unsrat berupaya membekali mahasiswa agar mampu menjual produk dan jasa mereka secara mandiri dan berkelanjutan.
Universitas Sam Ratulangi, khususnya melalui FEB, tengah membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya akademis, tetapi juga transformatif dan aplikatif, menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan masa depan.
“Lulusan Unsrat harus punya daya tahan, inovasi, dan kemandirian. Kami ingin mereka tidak hanya pintar, tapi juga berdaya cipta,” tutup Victor.