Manado — Waktu seolah berhenti ketika Meksi Liembertus mendengar bahwa istrinya harus menjalani operasi besar—pengangkatan rahim—dalam kondisi kritis. Kebutuhan akan pasokan darah yang besar dan mendesak membuat situasi semakin menegangkan. Namun siapa sangka, di tengah kecemasan itu, hadir secercah harapan dari tempat yang dulu sering menuai kritik: RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
Rumah sakit ini, yang dulu kerap jadi sorotan karena pelayanan yang dinilai kurang memuaskan, kini mulai menampilkan wajah barunya—lebih tanggap, manusiawi, dan profesional. Semua itu tak lepas dari tangan dingin sang pemimpin, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, Sp.JP(K), FIHA, MARS, yang kini menahkodai RSUP Kandou menuju transformasi nyata.
Dalam kondisi darurat, Meksi melihat langsung bagaimana perhatian dan keputusan cepat Prof. Starry menjadi penentu keselamatan sang istri. Melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke dr. Wega Sukanto, Sp.B TKV(K), Direktur Medik dan Keperawatan, Meksi menyampaikan rasa terima kasih yang tak bisa dituliskan dengan kata-kata biasa.
"Kami sekeluarga sangat bersyukur. Perhatian dan respons cepat dari Pak Dirut sungguh luar biasa. Itu yang membuat istri saya selamat," tulis Meksi dengan penuh haru.
Lebih dari sekadar tindakan medis, Meksi merasakan empati tulus dari seluruh tim rumah sakit. Ia menyebut bagaimana tim medis yang menangani operasi menunjukkan dedikasi yang menyentuh hati, jauh dari citra lama RSUP Kandou yang sering dikritik di masa lalu.
"Ini bukan sekadar pelayanan medis biasa. Kami merasa benar-benar didampingi dan diperjuangkan," lanjutnya.
Kisah Meksi dan istrinya bukan satu-satunya. Ini adalah salah satu dari banyak cerita tentang perubahan besar yang sedang berlangsung di RSUP Prof. Kandou. Rumah sakit yang dulunya penuh keluhan, kini perlahan tapi pasti mulai menuai kepercayaan publik kembali.
Transformasi ini bukan hanya soal fisik atau peralatan medis canggih, melainkan soal budaya pelayanan yang berfokus pada keselamatan dan martabat pasien.
Di tangan Prof. Starry Rampengan, janji perbaikan pelayanan bukan sekadar wacana—ia menjelma menjadi tindakan nyata yang menyelamatkan nyawa dan menyentuh hati.