Manado – Sebuah momen haru dan penuh makna kemanusiaan terjadi ketika Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Utara, Anik Wandriani, bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr. Rima Fien Lolong, M.Kes, menjenguk seorang ibu yang selamat dari tragedi kebakaran kapal Barcelona V dan baru saja melahirkan bayi laki-laki.
Dalam kunjungan yang berlangsung di fasilitas kesehatan tempat ibu korban dirawat, suasana penuh empati sangat terasa. Turut mendampingi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Wanda Musu, serta Plt. Kepala Badan Litbang Daerah, Novita Lumintang, SSTP, M.Si.
Bayi laki-laki tersebut diberi nama Elia, sebuah nama yang melambangkan harapan baru dan kekuatan, lahir di tengah kepedihan yang mendalam usai insiden maut di laut Sulut. Kesehatan ibu dan bayi dinyatakan stabil oleh tim medis, yang memastikan keduanya mendapat pelayanan terbaik.
“Kami pastikan pendampingan medis berkelanjutan bagi para korban, khususnya kelompok rentan seperti ibu dan anak. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan kemanusiaan,” tegas dr. Rima Lolong.
Sementara itu, Anik Wandriani menyampaikan pesan tulus kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan dan kehadiran pemerintah.
“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi membawa pesan bahwa mereka tidak sendiri. Pemerintah hadir, masyarakat peduli, dan semoga kehadiran kami memberi kekuatan,” ujar Anik dengan mata berkaca-kaca.
Sebagaimana diketahui, kapal Barcelona V terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Manado menuju Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro. Tragedi ini menimbulkan kepanikan hebat dan meninggalkan trauma mendalam bagi para penumpang, terutama perempuan, anak-anak, dan ibu hamil.
Merespons musibah tersebut, Pemerintah Provinsi Sulut terus menunjukkan komitmennya melalui koordinasi lintas sektor. Selain bantuan medis dan logistik, pemerintah juga menyediakan pendampingan psikososial bagi korban untuk mendukung pemulihan mental dan emosional.
Langkah cepat dan terpadu ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat sebagai bukti bahwa pemerintah tak tinggal diam di tengah krisis.