Iklan

Iklan

Tangis Syukur di Usia 57: Momen Haru Sekda Minahasa Dihadiri Bupati RD dan Vasung

Swara Manado News
Jumat, 18 Juli 2025, 09:59 WIB Last Updated 2025-07-18T01:59:41Z


Minahasa
 – Matahari belum terlalu tinggi ketika suasana hangat dan penuh kekeluargaan mulai terasa di halaman Kantor Bupati Minahasa. Di tengah apel Korpri dan pelantikan 204 PPPK pagi itu, sebuah ucapan spontan dari Bupati Robby Dondokambey memecah formalitas.

Sontak tepuk tangan dan senyum lebar menghiasi wajah para ASN yang hadir. Ucapan yang sederhana, namun sarat makna. Sebuah awal yang manis untuk hari spesial seorang birokrat perempuan yang telah mengabdi tanpa henti bagi tanah Minahasa.

Siangnya, suasana syukur berpindah ke rumah dinas Sekretaris Daerah. Tak ada kemewahan mencolok, hanya tenda putih sederhana, kursi yang disusun rapi, dan lilin kecil yang menyala dalam hati setiap tamu yang hadir.

Ibadah syukur ulang tahun ke-57 Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si dipimpin oleh Pdt. Dr. Vanny Suoth, M.Th., dan dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan daerah—Bupati Minahasa Robby Dondokambey, Ketua TP-PKK Ny. Martina Dondokambey-Lengkong, serta Wakil Bupati Vanda Sarundajang.

Di tengah lantunan pujian dan doa, Lynda Watania berdiri dengan mata berkaca. Suaranya pelan namun mantap.

“Saya bersyukur kepada Tuhan atas penyertaan dan berkat-Nya—dalam hidup pribadi, keluarga, maupun tugas pengabdian saya sebagai Sekda Kabupaten Minahasa.”

Ucapan itu bukan hanya rutinitas. Ada kesungguhan dalam tiap katanya. Ada air mata syukur yang tak bisa ditahan, mencerminkan perjuangan panjang, tekanan birokrasi, dinamika pelayanan, dan pergumulan hidup pribadi yang tak pernah benar-benar terlihat dari balik meja kantor.

Kehadiran para pemimpin daerah bukan sekadar formalitas, melainkan simbol dukungan dan kekeluargaan. Bupati Robby Dondokambey dan istri, serta Wakil Bupati Vasung, duduk di barisan depan, menunjukkan solidaritas dan penghormatan terhadap sosok yang dikenal tegas namun penuh kasih itu.

“Terima kasih atas doa dan kehadiran Bapak Bupati, Ibu Ketua PKK, Ibu Wabup, dan seluruh jajaran perangkat daerah. Ini penguatan besar bagi saya untuk terus melayani dengan tulus,” ujar Lynda dengan suara bergetar.

Di usia 57, Lynda Watania tak bicara soal pencapaian. Ia lebih banyak bicara tentang rasa syukur, kerendahan hati, dan keinginan untuk tetap menjadi berkat dalam pengabdian, keluarga, gereja, dan masyarakat.

Dan hari itu, ia tak hanya merayakan pertambahan usia. Ia merayakan kehadiran kasih, kepercayaan, dan dukungan yang tak bisa dibeli oleh jabatan.

Di Minahasa, hari itu tak hanya milik Sekda. Hari itu menjadi pengingat bahwa dalam dunia birokrasi yang kerap kaku, masih ada ruang bagi ketulusan, doa, dan haru.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tangis Syukur di Usia 57: Momen Haru Sekda Minahasa Dihadiri Bupati RD dan Vasung

Terkini

Iklan