Manado - Penerbangan perdana Manado–Toraja resmi mengudara. Lebih dari sekadar rute baru, ini adalah strategi konektivitas antarwilayah untuk membangkitkan ekonomi, pariwisata, dan integrasi kawasan timur Indonesia.
Suara mesin pesawat Wings Air memecah langit Sulawesi Utara dan Selatan, menandai sejarah baru dalam konektivitas udara Indonesia Timur. Rute Manado–Toraja resmi dibuka!
Penerbangan perdana ini disambut antusias dan disebut sebagai langkah taktis yang menghubungkan dua kawasan strategis: Manado sebagai gerbang utara dan Toraja sebagai ikon budaya selatan.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulut Yulius Selvanus menegaskan pentingnya konektivitas udara sebagai katalis pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
“Kita tidak hanya membuka rute baru. Kita membuka peluang, memperkuat UMKM, mempercepat pariwisata, dan menyatukan masyarakat dari pesisir hingga pegunungan.”
Lebih dari sekadar fasilitas transportasi, rute ini adalah bukti nyata dari visi besar integrasi wilayah.
Maskapai Wings Air, anak perusahaan Lion Air Group, menghadirkan armada khusus untuk rute ini.
Rudy Lumingkewas, perwakilan Wings Air, mengungkapkan bahwa penerbangan perdana ini disiapkan dengan kapasitas 72 kursi (Manado–Toraja) dan 50–52 kursi (Toraja–Manado).
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Pak Gubernur dan Dinas Perhubungan Sulut. Ini bentuk nyata kolaborasi untuk kemajuan daerah,” ujar Rudy.
Maskapai juga membuka opsi evaluasi berkala guna menyesuaikan jadwal dan kapasitas penerbangan sesuai dengan animo penumpang.
Dengan dibukanya jalur ini, Manado kian kokoh sebagai pusat konektivitas udara Kawasan Timur Indonesia (KTI). Di sisi lain, Toraja yang selama ini dikenal dengan pesona budaya dan wisata religi kini menjadi lebih mudah dijangkau.
Harapannya, rute ini akan:
- Mendorong pertumbuhan UMKM dan perdagangan antarwilayah
- Menambah arus wisatawan domestik dan mancanegara
- Memperkuat relasi sosial-budaya Sulut–Sulsel
Yulius Selvanus mengingatkan bahwa konektivitas bukan hanya jalan dan jembatan.
“Konektivitas itu infrastruktur tak kasat mata. Tapi dampaknya riil: ekonomi tumbuh, daerah terangkat, dan masyarakat bergerak maju,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa model kerja sama ini akan diperluas ke wilayah-wilayah lain di Indonesia Timur.
Rute baru Manado–Toraja bukan hanya pembukaan jalur udara. Ia adalah pembuka jalan bagi masa depan: mobilitas yang efisien, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan integrasi wilayah yang nyata.
Dari langit Toraja hingga pesisir Manado, Sulut kini resmi membuka sayap lebih lebar untuk masa depan kawasan timur yang terkoneksi.
