Manado – Usai rapat teknis bersama sejumlah kepala dinas di Mall Pelayanan Publik (MPP) Manado, Wali Kota Manado melanjutkan aktivitasnya dengan blusukan ke sejumlah titik strategis di pusat kota. Sore itu, langkahnya tak hanya simbolis—tetapi penuh makna dan arah.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah area di antara Taman Berkat dan MPP Manado. Meski berada di pusat kota, kawasan ini tampak kumuh, dipenuhi pohon bakau yang tumbuh liar tanpa tatanan. “Tempat seperti ini harusnya bisa jadi wajah kota, bukan malah terabaikan,” ujar Wali Kota sembari menunjuk beberapa titik yang perlu penataan.
Turut hadir mendampingi dalam peninjauan ini adalah Kadis Pertanian dan Kelautan Sofyan, Kadis DLH Pontowuisang Kakauhe, Kadis PTSP Charles Jimmy Rotinsulu, Kaban Bapenda Jefry Mongdong, sejumlah Kabid PTSP, serta Camat Sario Jeremia Sampul.
Perjalanan berlanjut. Kali ini, Wali Kota berjalan kaki menyusuri area pedestrian dari Mantos 3, Mantos 2, Mantos 1, hingga ke Pantai Pasir Putih Sario di perbatasan dengan kawasan Megamas. Sepanjang rute ini, ia memperhatikan kondisi trotoar dan tanaman yang tumbuh di jalur pejalan kaki. Ia juga berdiskusi langsung dengan para kadis dan camat mengenai berbagai permasalahan teknis.
“Ini penting untuk pengambilan kebijakan. Kalau sudah tahu kondisi di lapangan, kita bisa buat langkah yang tepat dan realistis,” tegasnya.
Di Pantai Pasir Putih, langkah sang wali kota berhenti sejenak. Mata memandang ke arah laut, sesekali berdiskusi dengan tim. Lokasi ini, menurutnya, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ruang publik yang menarik dan bersih. Saat itu, Camat Wenang Bonyx Saweho ikut bergabung dalam rombongan kecil yang penuh semangat kerja ini.
Blusukan sore itu bukan sekadar jalan santai. Itu adalah koordinasi nyata. Sebuah awal dari penataan yang lebih baik untuk wajah kota Manado.