Manado — Tobias, operator SPBU Sario di Kota Manado, akhirnya angkat suara menanggapi pemberitaan yang menyudutkannya dalam sebuah media online. Ia membantah keras tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam praktik pelanggaran aturan perusahaan maupun regulasi Pertamina.
Tobias menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar, mencoreng nama baiknya, dan terkesan seperti upaya mencari-cari kesalahan tanpa fakta yang jelas.
“Saya sangat menyayangkan pemberitaan yang seolah-olah mencari-cari kesalahan tanpa konfirmasi dan tanpa melihat fakta lapangan. Ini sangat merugikan saya secara pribadi” tegasnya, Kamis (7/8).
Lebih lanjut, Tobias menyatakan kesiapannya untuk memberikan klarifikasi kepada pihak berwenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme audit resmi jika dibutuhkan.
“Kami terbuka terhadap pengawasan, bahkan audit terbuka jika perlu. Tapi janganlah membangun narasi ‘mafia solar’ hanya berdasarkan satu testimoni tanpa bukti kuat,” ujarnya.
Sebagai informasi, SPBU Sario beroperasi di bawah pengawasan sistem digital dari Pertamina, yakni MyPertamina dan SIMSIRAMI (Sistem Monitoring Subsidi Tepat). Penyaluran solar subsidi dilakukan secara ketat dan hanya diberikan kepada kendaraan yang telah terdaftar resmi sebagai penerima BBM bersubsidi, sesuai regulasi dari BPH Migas dan Kementerian ESDM.
Setiap liter BBM yang disalurkan tercatat dengan detail, mulai dari data kendaraan, nomor polisi, hingga waktu dan volume transaksi. Dengan sistem ini, dugaan manipulasi harga maupun penyelewengan distribusi dinilai sangat kecil kemungkinan terjadi tanpa terdeteksi.
Pihak manajemen SPBU Sario juga turut menyesalkan pemberitaan tersebut. Mereka meminta media yang telah memuat tuduhan sepihak untuk segera melakukan klarifikasi dan koreksi sesuai kaidah jurnalistik.
“Kami menghormati fungsi pers, tapi berita yang belum terverifikasi bisa memicu opini negatif dan merugikan banyak pihak. Kami harap media turut menjaga akurasi dan tidak menjadi corong fitnah,” tegas perwakilan manajemen SPBU.