MANADO — Di saat sebagian besar masyarakat menikmati suasana libur menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling, justru menunjukkan makna kemerdekaan dalam bentuk yang paling nyata: kerja, tanggung jawab, dan pengabdian.
Di bawah rinai hujan yang mengguyur kawasan Bumi Beringin, Manado, Sabtu pagi (16/8), Gubernur Yulius turun langsung meninjau sejumlah aset rumah dinas milik Pemerintah Provinsi Sulut. Ia tidak datang sendiri. Dalam kegiatan itu, ia didampingi oleh Plt. Kepala Biro Umum Setda Provinsi Sulut, Ni Luh Putu Ani C., S.STP., M.Si, yang dengan sigap ikut mengawal setiap titik lokasi yang diperiksa.
Bukan tanpa alasan Gubernur Yulius memilih momen ini. Peninjauan dilakukan sebagai bagian dari upaya penataan dan pemanfaatan aset milik daerah agar lebih tertib secara administrasi, digunakan secara optimal, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Semangat kemerdekaan harus diwujudkan tidak hanya dalam upacara peringatan, tetapi juga dalam kerja nyata membangun dan menata daerah. Peninjauan aset ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama,” ujar Gubernur Yulius, sambil berdiri di tengah cuaca yang tidak bersahabat.
Bagi Gubernur Yulius, kemerdekaan bukan hanya simbol atau seremoni. Ia adalah panggilan untuk bekerja keras, berdisiplin, dan memberi contoh. Langkah ini pun menjadi pesan kuat bahwa seorang pemimpin harus hadir di lapangan, bahkan ketika banyak orang memilih beristirahat.
Dengan langkah tegap meski tanah basah, Gubernur Sulut mengirimkan pesan penting kepada seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat: Kemerdekaan bukan untuk dirayakan saja, tetapi untuk diwujudkan dalam kerja nyata.