Swaramanadonews.co. Boltim — Tuduhan bahwa Dolfi membawa sejumlah preman ke lokasi tambang emas di Desa Tobongon, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dibantah keras oleh masyarakat dan pihak yang bersangkutan. Dalam klarifikasi kepada media ini, Dolfi menyatakan bahwa kabar tersebut adalah informasi bohong yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Itu fitnah. Mereka yang menyebarkan kabar tersebut hanya ingin menciptakan kekacauan di lokasi pertambangan. Kami justru sedang dalam kondisi baik-baik saja. Bahkan lubang tambang kami malah dibongkar orang tak dikenal dan semua perlengkapan di dalamnya dikeluarkan,” ujar Dolfi tegas.
Dolfi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan biaya besar untuk melengkapi fasilitas keselamatan pekerja di lokasi tambang milik mereka. Karena itu, tudingan bahwa pihaknya membawa preman ke lokasi sangat tidak berdasar alias bohong.
“Orang-orang kami yang berada di lokasi adalah tenaga kerja kami sendiri, bukan preman. Mereka ditugaskan untuk menjaga dan memastikan keamanan peralatan yang ada. Jadi saya tegaskan lagi, informasi yang menyebut kami membawa preman dan membuat kekacauan itu adalah hoaks. Itu murni provokasi dari oknum-oknum yang iri melihat kami berusaha dengan baik,” tegasnya.
Salah satu warga lokal juga membantah bahwa terjadi premanisme di lokasi Pertambangan Tobongon itu tidak benar adanya
” Kami tidak mendengar adanya keributan di lokasi tersebut. Informasi yang beredar itu adalah tidak benar” Tegas salah satu masyarakat desa tobongon.
Sementara itu, hasil investigasi langsung media ini ke lokasi tambang emas di Tobongon tidak menemukan adanya aksi-aksi premanisme seperti yang ramai diberitakan di media sosial. Situasi di lokasi tambang terpantau kondusif dan aktivitas masyarakat maupun pekerja berjalan seperti biasa.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bantahan resmi terhadap isu yang beredar dan mempertegas bahwa upaya penyebaran informasi palsu hanya akan memperkeruh situasi tanpa dasar yang kuat. Dolfi berharap pihak-pihak terkait tidak mudah terpancing dan lebih mengedepankan klarifikasi serta fakta di lapangan sebelum menyebarkan informasi ke publik. (74M)