Minahasa – SMNC | Embun pagi masih menempel di dedaunan saat rombongan pejabat tiba di Taman Makam Pahlawan GSSJ Sam Ratulangi, Senin (22/9/2025). Hening menyelimuti kawasan itu. Langkah-langkah kaki terdengar pelan, seakan memberi tanda hormat pada para pahlawan yang terbaring abadi.
Di tengah keheningan itu, Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E. (YSK), berdiri dengan wajah teduh. Di sampingnya, Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, S.Si., M.A.P., tampak menundukkan kepala, menahan haru ketika mengingat jasa besar para pejuang bangsa.
Upacara berlangsung khidmat. Doa dipanjatkan, mengalir lirih bersama hembusan angin Minahasa yang sejuk. Saat tabur bunga dimulai, bunga-bunga merah dan putih jatuh perlahan di atas pusara Dr. GSSJ Sam Ratulangi, sang pahlawan yang namanya harum hingga kini. Sejenak, suasana menjadi sangat emosional—beberapa mata terlihat berkaca-kaca, merasakan beratnya pengorbanan para pendahulu.
“Ziarah ini bukan sekadar ritual, tapi pengingat agar kita tidak pernah lupa bahwa kebebasan hari ini dibayar mahal dengan darah dan nyawa,” ungkap Bupati Robby penuh rasa hormat.
Bagi Gubernur YSK, momen ini adalah ajakan untuk menyalakan kembali api perjuangan. Semangat Sam Ratulangi yang abadi dalam falsafah “Si Tou Timou Tumou Tou” (manusia hidup untuk menghidupkan orang lain) seakan bergema di setiap langkah menuju masa depan Sulawesi Utara.
Ziarah itu pun berakhir dengan keheningan yang dalam, meninggalkan pesan: perjuangan belum usai, hanya cara yang berbeda. Dari medan perang, kini berlanjut ke medan pembangunan.