Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling akhirnya angkat suara menanggapi berbagai komentar miring di media sosial yang menuding pemerintah provinsi lamban menangani sejumlah ruas jalan rusak di wilayah Sulut.
Dalam keterangannya kepada media, Gubernur Yulius dengan tegas menyebut bahwa isu-isu tersebut kerap digoreng oleh akun-akun anonim yang diduga digerakkan oleh buzzer tanpa memahami proses pemerintahan dan mekanisme penganggaran yang berlaku.
“Pemerintah itu tidak seperti membalik tangan untuk membuat anggaran khusus, yah. Tidak serta-merta hari ini kita kunjungi, besok langsung kita bangun — tidak begitu,” jelas Gubernur Yulius.
Ia menjelaskan, pada bulan Maret lalu, pemerintah provinsi memang belum memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan anggaran, sebab masih menunggu pengesahan anggaran perubahan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Anggaran perubahan baru lima hari yang lalu diresmikan oleh Mendagri. Baru lima hari yang lalu, bayangkan. Jadi kita harus memahami bahwa satu proses pemerintahan itu ada tahapannya, dan tentunya tahapannya ini kita lakukan,” ujar Yulius.
Lebih jauh, Gubernur menegaskan bahwa pemerintahan YSK–Victory berkomitmen menerapkan prinsip disiplin, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap penggunaan anggaran daerah.
“Saya sebagai gubernur berdisiplin dalam penggunaan anggaran. Karena saya mau tangkap orang-orang yang korupsi, itu misi saya. Saya tidak main-main,” tegasnya.
Dengan pernyataan tersebut, Gubernur berharap masyarakat dapat memahami bahwa setiap kebijakan pembangunan di Sulawesi Utara dilakukan melalui tahapan terukur, bukan sekadar janji atau reaksi spontan terhadap isu di media sosial.
Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang menyesatkan di ruang digital.
