Iklan

Iklan

Warga Protes! BPJN Sulut Tutup Total Ruas Jalan Nasional Kaiya–Kotamobagu Selama 36 Jam, Mobilitas Dipastikan Lumpuh

Swara Manado News
Rabu, 08 Oktober 2025, 09:58 WIB Last Updated 2025-10-08T01:58:26Z


BOLAANG MONGONDOW
— Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara memastikan akan menutup total ruas Jalan Nasional Kaiya–Kotamobagu tepatnya di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, mulai Rabu, 9 Oktober 2025 pukul 17.00 WITA hingga Jumat, 10 Oktober 2025 pukul 05.00 WITA.

Penutupan ini dilakukan untuk pemasangan jembatan sementara (Bailey) di titik jalan yang amblas akibat bencana longsor beberapa waktu lalu. Berdasarkan surat pemberitahuan BPJN tertanggal 6 Oktober 2025, penutupan akan berlangsung selama 36 jam penuh tanpa lalu lintas sama sekali.

Keputusan tersebut menuai gelombang protes dari warga dan pengguna jalan, yang menilai langkah penutupan total akan menghambat mobilitas masyarakat, aktivitas ekonomi, serta layanan darurat seperti ambulans.

“Kenapa harus ditutup total? Dulu waktu longsor di Muntoi Induk, BPJN bisa pakai sistem satu arah (one way), jadi kendaraan masih bisa lewat bergantian,” keluh salah satu sopir angkutan, Roni, warga Passi Barat, Rabu (8/10/2025).

Menanggapi kritik tersebut, pihak BPJN Sulut menegaskan bahwa penutupan total tidak bisa dihindari demi menjaga keselamatan pekerja dan pengguna jalan.

“Kondisi struktur tanah di lokasi sangat tidak stabil. Pemasangan jembatan sementara (Bailey) memerlukan ruang kerja penuh dan kondisi tanpa getaran kendaraan. Ini murni langkah pengamanan agar pekerjaan bisa selesai cepat dan aman,” jelas Kepala Satuan Pelaksana Wilayah II BPJN Sulut, Ir. Arfan Lumoindong, M.Eng, saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).

Arfan menambahkan, pekerjaan akan dilakukan intensif siang dan malam agar akses bisa segera dibuka kembali sesuai jadwal.

“Kami pastikan tim di lapangan bekerja 24 jam penuh. Target kami, Jumat pagi jalur sudah bisa dibuka dan dilalui normal kembali,” ujarnya.

Sementara itu, BPJN juga telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengguna jalan, yakni Worotikan–Poopo–Sinisir–Batas Kotamobagu.
Namun, sebagian warga mengeluhkan bahwa rute tersebut terlalu jauh dan menambah waktu tempuh hingga lebih dari satu jam.

BPJN berharap masyarakat dapat memahami situasi ini sebagai langkah darurat untuk menjamin keamanan dan kelancaran arus lalu lintas jangka panjang.

Sebelumnya, pada September 2025, ruas jalan di Muntoi Induk juga mengalami kerusakan akibat longsor, namun saat itu BPJN masih menerapkan sistem satu arah (one way) sehingga kendaraan masih bisa melintas secara bergantian.

Dengan kondisi terbaru ini, BPJN menegaskan bahwa seluruh keputusan teknis telah melalui kajian keamanan struktur jalan dan risiko bencana susulan.

(Penulis: Syil)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Warga Protes! BPJN Sulut Tutup Total Ruas Jalan Nasional Kaiya–Kotamobagu Selama 36 Jam, Mobilitas Dipastikan Lumpuh

Terkini

Iklan