Manado — Usai DPRD Sulawesi Utara mengetuk palu penetapan APBD Sulut 2026, perhatian publik kembali mengarah kepada Komisaris Utama Bank SulutGo (BSG) Ramoy Markus Luntungan (RML) yang memaparkan capaian spektakuler bank daerah tersebut sepanjang 2025.
Dalam pembahasan APBD pada Senin, 17 November, RML dan Direksi BSG menjelaskan bahwa laba BSG terus mengalami lonjakan tajam berkat pengawasan ketat dan efisiensi manajemen.
RML mengungkapkan bahwa pada RUPS 9 April 2025, laba BSG tercatat baru di angka Rp 200 miliar. Namun setelah dilakukan wasletat, efisiensi, dan penataan internal selama 10 bulan hingga November 2025, kinerja BSG melonjak drastis.
“Per November, laba sudah mencapai Rp 380 miliar dan diproyeksikan tembus Rp 400 miliar pada RUPS Februari 2026. Semua ini hasil pengawasan, efisiensi, dan komitmen kami untuk ekonomi rakyat,” tegas RML.
Kenaikan laba yang bertambah Rp 200 miliar sejak RML menjabat disebut sebagai bukti transformasi besar yang terjadi di BSG.
Kontribusi Besar untuk Daerah: PAD 70-an M Masuk APBD 2026
Dalam pemaparan tersebut, RML memastikan bahwa BSG akan menyumbang PAD sekitar 70-an miliar rupiah ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dan telah masuk dalam struktur APBD 2026.
Selain PAD, BSG juga menyiapkan alokasi CSR kepada seluruh pemegang saham, termasuk pemerintah kabupaten/kota, seperti Walikota, 23 Kepala Daerah, dan lainnya.
Luruskan Isu Gorontalo
RML turut menanggapi isu terkait Gorontalo. Ia menegaskan bahwa permasalahan yang berkembang sebenarnya terkait permintaan pinjaman sebesar Rp 50 miliar yang tidak direalisasikan BSG karena tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Semua harus sesuai regulasi. Ada ketentuan larangan bagi ASN, dan BSG harus taat aturan,” jelas RML menegaskan.
BSG Makin Solid, APBD Sulut Makin Kuat
Dengan kinerja yang melesat, kontribusi ke APBD meningkat, serta tata kelola yang semakin disiplin, BSG dinilai makin solid di bawah pengawasan Komisaris Utama RML. Peningkatan laba hingga Rp 400 miliar dalam waktu singkat menegaskan transformasi besar yang berdampak langsung pada pembangunan dan ekonomi masyarakat Sulawesi Utara.
APBD Sulut 2026 pun mendapatkan tambahan energi fiskal, memperkuat optimisme pembangunan daerah di tahun mendatang.
