TONDANO, SULAWESI UTARA — Benteng Moraya, situs bersejarah di jantung Tondano, Kamis (18/12/2025), menjadi saksi lahirnya kekuatan baru sektor pangan Sulawesi Utara.
Deklarasi ini bukan sekadar seremoni. Momentum tersebut sekaligus menjadi ajang pemilihan Ketua GEMAKAPETOR periode 2025–2029, figur strategis yang diharapkan mampu memimpin konsolidasi petani, peternak, dan petambak organik menuju kemandirian, daya saing, dan keberlanjutan.
Acara berlangsung khidmat namun penuh energi, dihadiri jajaran pemangku kepentingan lintas sektor. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulawesi Utara, Darwin Muksin, hadir mewakili Gubernur Sulut.
Turut pula mewakili Kapolres Minahasa IPTU Falentinus Seke, mewakili Kejari Minahasa Billy Resley, SH, mewakili Dandim Minahasa Kapten Inf Farisno Ompoio, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa, Dr. Ir. Margaretha Ratulangi, M.Si. Kehadiran mereka menjadi sinyal kuat dukungan pemerintah dan aparat terhadap gerakan pertanian organik.
Penggagas GEMAKAPETOR, R. Tawalujan, menegaskan bahwa organisasi ini dibangun untuk menjadi wadah perjuangan bersama, bukan kepentingan segelintir pihak. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang solid, inklusif, dan mampu membangun sinergi nyata dengan pemerintah.
“GEMAKAPETOR harus dipimpin oleh sosok yang mampu merangkul semua elemen, bekerja kolektif, dan mengubah visi menjadi aksi nyata yang berdampak langsung bagi petani dan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa, Dr. Ir. Margaretha Ratulangi, M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas lahirnya GEMAKAPETOR. Ia menyebut gerakan ini sebagai langkah strategis menjawab tantangan pangan dan lingkungan ke depan.
“Jadikan GEMAKAPETOR sebagai rumah besar untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pertanian organik bukan hanya soal hasil panen, tetapi soal kesehatan, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Deklarasi GEMAKAPETOR di Benteng Moraya kini dicatat sebagai tonggak penting perjalanan pertanian organik Sulawesi Utara.
Dengan semangat gotong royong, dukungan pemerintah, serta kepemimpinan yang kuat, GEMAKAPETOR diharapkan tampil sebagai motor perubahan—mengangkat martabat petani, memperkuat ekonomi rakyat, dan menjaga alam Bumi Nyiur Melambai tetap lestari.


