Sulut - Menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) bergerak cepat dengan memimpin secara langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Bencana dan Peningkatan Aktivitas Masyarakat di seluruh wilayah Sulut.
Dalam pertemuan yang diikuti jajaran perangkat daerah serta berbagai instansi strategis, Gubernur YSK menegaskan bahwa periode akhir tahun kerap disertai cuaca ekstrem dan meningkatnya intensitas mobilitas masyarakat. Karena itu, seluruh elemen pemerintah diminta berada dalam status siaga penuh.
Gubernur YSK memberikan instruksi tegas kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Ia menekankan pentingnya koordinasi terpadu dengan BMKG, TNI–Polri, Basarnas, hingga pemerintah kabupaten/kota agar respons terhadap situasi darurat dapat berjalan cepat dan tepat.
“Kesiapsiagaan seluruh OPD sangat menentukan keamanan dan kenyamanan warga Sulut dalam menyambut Natal dan Tahun Baru,” ujar Gubernur.
Selain pemantauan situasi, Gubernur YSK juga mengingatkan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. OPD diminta aktif mengeluarkan imbauan dan memperbarui informasi peringatan dini.
Gubernur turut menyoroti peran Dinas Kelautan dan Perikanan yang diminta secara intens memberikan peringatan cuaca kepada para nelayan sebelum turun melaut, mengingat gelombang tinggi berpotensi terjadi pada periode libur panjang.
Melalui Rakor tersebut, Gubernur YSK menekankan bahwa kolaborasi lintas instansi adalah kunci utama dalam menekan risiko bencana dan menjaga kelancaran aktivitas masyarakat sepanjang Natal dan Tahun Baru.
Rakor ini menjadi pijakan awal untuk memastikan seluruh sistem, personel, dan peralatan pemerintah daerah berada dalam kondisi siap siaga, demi menjamin kenyamanan serta keselamatan warga Sulawesi Utara dalam merayakan hari besar keagamaan dan memasuki tahun 2026.


