Manado - Tonaas Brigade Manguni Kota Manado, Rivay Kalangi, melontarkan kritik terbuka terhadap kebijakan salah satu jaringan ritel modern, Indomaret, yang dinilainya kurang bijaksana dalam menghormati hari besar keagamaan.
Kritik tersebut disampaikan Rivay Kalangi menyusul ditemukannya pegawai beragama Nasrani yang tetap masuk kerja pada Hari Raya Natal, Kamis (25/12/2025).
Salah satu contoh yang disorot adalah gerai Indomaret Garuda yang berlokasi tepat di SMK Harapan Generasi Manado, di mana pegawai Nasrani tetap menjalankan aktivitas kerja di hari suci umat Kristiani tersebut.
Menurut Rivay, Natal merupakan hari raya sakral bagi umat Nasrani yang seharusnya dimanfaatkan untuk beribadah dan berkumpul bersama keluarga, bukan justru dibebani kewajiban kerja. Ia menilai, perusahaan semestinya memiliki kebijakan yang lebih arif dan berkeadilan dalam mengatur jadwal kerja karyawan lintas agama.
“Seharusnya di hari Natal, pegawai yang beragama Nasrani diberikan kesempatan penuh untuk beribadah. Bisa digantikan sementara oleh pegawai yang beragama Muslim. Begitu juga sebaliknya, saat hari raya umat Muslim, pegawai Nasrani yang masuk kerja. Ini bentuk toleransi yang nyata,” tegas Rivay Kalangi.
Ia menambahkan, Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Karena itu, kebijakan perusahaan-perusahaan besar di daerah ini diharapkan sejalan dengan semangat saling menghormati tersebut.
“Jangan sampai demi kepentingan operasional, nilai-nilai toleransi yang sudah terbangun baik di Sulut justru tercederai. Perusahaan besar seperti Indomaret harus menjadi contoh dalam menghormati keberagaman,” lanjutnya.
Rivay juga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan perhatian serta evaluasi terhadap kebijakan perusahaan-perusahaan ritel dalam penerapan jam kerja di hari besar keagamaan, agar ke depan tidak lagi menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Pernyataan ini mencerminkan aspirasi sebagian masyarakat Sulawesi Utara yang menginginkan praktik toleransi tidak hanya sebatas slogan, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia kerja.


